Bhakri yang sedang berjalan bersama Bintang di koridor fakultas tiba-tiba menyeletuk, "Pantes ya nama lo 'Bintang'."Bintang mengernyit tak paham, "Hah?"
"Lo tuh kayak Bintang. Bintang yang di langit. Teraaaaaangggg banget. Silau gue. Tiap lo jalan, di sebelah lo tuh kayak ada filter instagram yang bunga-bunga gitu," Ungkap Bhakri heboh.
Bintang yang mendengar itu jadi mendelik, "Alay lo!" Maki nya sembari menoyor kepala Bhakri.
Bhakri mengumpat, menatap sang sahabat tajam. Cowok itu mendengus lalu kembali mendekat pada Bintang yang tiba-tiba berhenti dan duduk di salah satu kursi depan koridor.
"Cewek gue marah lagi, nyet. Salah mulu gue kayaknya." Curhat Bhakri.
"Siapa sih? Pacar lo yang adek tingkat itu?"
"YA, IYA LAH PACAR GUE EMANG ADA BERAPA!?"
"Ya, gausah teriak!" Balas Bintang. "Cewek lo marah kenapa?"
"Gatau. Ga jelas,"
"Yaudah putusin."
Bhakri langsung melotot, "Lo gila ya?!?!" Pekik nya. "Gue sayang sama dia,"
"Geli, ri." Celetuk Bintang memeluk dirinya sendiri.
Lagi-lagi Bhakri tak tahan untuk mengumpat. Cowok itu melengos lelah, "Capek gua. Tapi gamau putus," Keluh nya. "Kapan sih lo punya pacar? Biar bisa ngerasain apa yang gue rasain."
"Apa sih, kalimat lo bikin gue tambah geli."
Bhakri mendelik, mendecih pada lelaki itu. Ia mengerjap-ngerjap teringat sesuatu, "Eh iya, cewek yang di taksir Vernon tuh si Senja ya?" Tanya nya.
Bintang langsung menoleh, "Kok lo tau?"
"Di kasih tau Reynald."
"Reynald di kasih tau siapa?"
"Ya, mana gue tau???" Balas Bhakri mengangkat kedua bahunya. "Lo udah tau dari awal ya?"
"Ngga," Jawab Bintang, "Gue juga tau baru-baru ini."
Bhakri manggut-manggut, "Vernon keren ga sih bisa satu SMA sama Senja? Kalau Vernon bisa jadian sama Senja lebih keren lagi, 'kan?" Tanya nya menoleh pada Bintang.
Bintang yang di tatap Bhakri hanya diam. Cowok itu mengerjap-ngerjap lalu berdehem, "Hm, keren."
Bhakri tertawa sembari bertepuk tangan, "Gue mau nyamperin Senja ah kapan-kapan." Katanya jujur, "Mau tanya dia lagi naksir cowok ga ya, kalau ngga, sabi lah gue daftar juga bareng Vernon."
"Senja.. ga suka cowok." Ujar Bintang menanggapi, "Dia kan androphobia."
"Ya, itu mah gue tau, nyet. Itu kan rahasia umum." Balas Bhakri, "Maksud gue tuh, dia walaupun androphobia masa ga naksir sama cowok? Siapa tau sebenernya dia lagi naksir sama cowok? Tapi orang-orang aja gatau. Dan siapa tau cowok nya itu gue,"
Bintang yang sudah serius mendengarkan jadi mendelik lalu menabok kepala belakang Bhakri, "Halu!"
Bhakri meringis memegangi kepala nya, "Kan cuma nebak! Hati orang ga ada yang tau,"
"Ya, masa Senja naksir cowo modelan kayak lo?" Sinis Bintang.
"Anjㅡ" Bhakri sudah mengangkat tangan nya ingin memukul Bintang tapi ia urungkan, "Masa iya dia naksir nya modelan kek elu?" Tanya nya balik. "Gue kalo jadi cewek ogah banget naksir sama lo. Walaupun lo cakep nya cakep banget, gue tetep ogah!" Lanjut Bhakri membuat Bintang melotot kesal. "Lo tuh gengsi nya gede, gimana mau jagain cewek."
"Gue serumah sama dua cewek dan gue satu-satunya cowok di rumah itu!" Balas Bintang tak terima di bilang 'gengsian'.
"Beda, lah! Itu kan kakak sama adek lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Melukis Senja
Fanfic[ END - LENGKAP ] Senja itu androphobia. Semua cowok di mata Senja itu sama, sama-sama nyeremin. Kecuali sang ayah, kakaknya, Raylan, dan cowok favorit Senja sejak dulu, Rizqy Bintang Atmaja. "Ja, secinta apa, sih, lo sama si Bintang?" Senja meneguk...