***
Berkat bujukan dirinya akhirnya ia berada di rumahnya sekarang. Meskipun ini rumah pemilik tubuh ini, tapi sekarang ini rumahnya juga kan.
Beberapa kali, Caramel harus menahan decakan kagum karna interior rumah rachel benar benar elegan dan mewah. Berbeda sekali dengan rumahnya. Rumahnya tidak semewah dan sebesar milik rachel. Rachel benar benar beruntung.
Caramel berhenti melangkah, ia menepuk pelan dahinya. Ia bahkan tak tahu dimana letak kamar Rachel. Caramel membuka matanya cerah kala ada maid yang lewat. Ia menanyakan letak kamar rachel, dengan bingung sang maid menjawabnya. Di lantai dua, dengan pintu bercat putih dengan gantungan nama Rachel.
Caramel berdecak kagum kala melewati lorong-lorong yang akan menuju ke kamarnya. Lorong ini dipenuhi dengan guci berkelas serta lukisan lukisan yang sangat elegan. Caramel berhenti di pintu putih, dengan gantungan nama Rachel.
Cklek.
"Waw." Lagi, lagi caramel kagum dengan interior kamar rachel. Kamar rachel sangat besar.
Caramel melihat lihat tiap sudut ruangan kamar rachel. Ia membuka pintu toilet kamar Rachel, bahkan toiletnya pun sangat bagus. Caramel pindah ke pintu walk in closet milik rachel.
"Gila, banyak banget lemarinya anjir. Ini mah, kalo gue ajak temen temen gue bakal heboh pada minta ini itu." Gumam caramel.
"Kalo kak Cleo ada disini, gue bakalan pamer." Ucapnya lagi.
Ia melihat lihat koleksi milik Rachel, banyak barang branded di koleksi nya. Di hidup caramel, ia tak pernah memiliki barang branded satupun, karna pasti mamah dan papahnya akan memarahinya habis habisan.
"Sudah lah, gue harus menikmati semua ini. Beruntung gue dikasih kesempatan buat ngerasain ini semua." Ucapnya.
Ia kembali ke kamarnya merebahkan dirinya di kasur. Ia menatap kamar kamar langit. Menerawang jauh, pada hal hal yang akan datang.
"Semoga hal hal yang akan gue hadepin gak seburuk apa yang Kimmy ceritain. Meskipun itu buruk, gue pasti bisa lewatin nya kan? Gue itu caramel, apapun bisa gue hadepin. Dan gue berharap, semua itu mendapatkan ganjaran yang baik buat gue di masa depan."
"Semoga saja."
---
Di pagi hari caramel bangun dengan semangat, ia merasa punya kehidupan baru. Ia segera melakukan ritual paginya, setelah melakukan ritual paginya ia pergi ke walk in closet miliknya. Meski sebenarnya ini milik Rachel, hahaha caramel tertawa keras dalam hati.
"Gila, dia sekolah mau belajar apa ngelonte." Gumamnya saat melihat seragam seragam yang kekecilan di tubuhnya. Ia segera membuang, seragam seragam itu. Ada satu seragam kebesaran dan ada satu seragam yang pas didirinya, tidak kebesaran tidak pula kekecilan.
"Nah ini bagus." Ucapnya.
Setelah memakai seramnya ia segera merias dirinya. Ia meras kulit nya yang sedikit kasar, akibat makeup yang selalu dipakai sang empu. "Sayang banget. Wajah manis, lucu nan imut ini udah gak terawat."
"Tapi bisa di perbaiki kan." Gumamnya yang langsung semangat memoleskan beberapa produk yang kira kira cocok dengan kondisi wajah Rachel.
Ia berdecak kagum kala ia melihat pantulan dirinya di cermin. Rambutnya yang semula lurus panjang kini menjadi sedada karna ia curly di bagian akhir. Wajah yang semula polos kini terlihat manis kala sentuhan make up natural.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Of Two Souls (Tamat)
FantasyKejadian yang tak masuk akal itu menimpa Caramel. Ia harus masuk ke dalam raga seseorang yang sangat di benci oleh keluarga besarnya. Beruntung nya raga itu mempunyai kedua orang tua yang sangat menyayanginya, beruntung nya juga raga itu mempunyai s...