***
Seperti yang di katakan dinda kemarin, di pagi hari rumah rachel sudah di datangi oleh keluarga Rean. Dinda pun sudah anteng di meja makan. Mereka datang tanpa menyapa pemilik rumah terlebih dahulu. Sungguh tak tahu malu.
Tanpa menegur mereka, rachel melewati mereka. Mereka pun nampak acuh dengan keberadaan Rachel. Mereka seperti raja di rumah rachel, mereka seperti sudah terbiasa dengan hal itu.
Rachel segera memanggil supir di depan. Ia ingin segera pergi ke sekolahnya. Di perjalanan ia terdiam, menikmati semilir lagu di aerphone yang ia kenakan.
"Non sudah sampai."
Rachel bergerak perlahan, ia hampir saja tertidur. Ia segera turun dari mobilnya. Ia berpamitan pada supir, ia segera masuk ke sekolah.
"Kimmy!" Panggilnya.
"Wih tumben banget, dateng nya pagi pagi." Ucap Kimmy.
"Pengen aja. Males di rumah ada tamu yang gak di undang." Ucap Rachel.
"Siapa?" Ucap Kimmy kepo.
"Jailangkung."
Plak
"Yeh dodol, gue nanya bener juga." Ucap Kimmy menggeplak pelan lengan Rachel.
"Gue juga bener. Mereka itu jailangkung." Ucap Rachel.
"Terserah lo deh chel."
Mereka sampai di kelas mereka. Rachel langsung duduk dan menopang dagunya. Ia menghela nafas pelan, kimmy yang memperhatikan dari tadi, menatap bingung.
"Lo kenapa si? Ga semangat banget perasaan." Ucap kimmy.
"Kim, kalo gue bukan gue gimana?" Tanya Rachel tiba tiba. Kimmy terbengong dengan pertanyaan rachel yang tak berdasar.
"Maksud lo gimana? Lo kan elo." Ucap kimmy heran.
"Lupain."
Mana mungkin kimmy paham, hanya ia yang paham disini. Meskipun ia mempercayai kimmy, tetapi ia takut jika kimmy tak mempercayainya. Bagaimana jika kimmy menjauhinya dan menganggapnya aneh. Ia tak masalah jika di jauhi, tapi masalahnya, ini bukan raganya, ia tak ingin membuat raga orang lain ini di jauhi oleh sahabatnya sendiri.
"Apa si lo ga jelas banget." Ucap kimmy.
"Gue ngantuk, gue mau tidur dulu. Nanti kalo udah bel, lo bangunin gue ya." Ucap Rachel. Ia tak menunggu jawaban dari Kimmy. Ia langsung menaruh wajahnya di lipatan tangan yang ia buat di atas meja.
"Dasar pelor." Cibir Kimmy. Kimmy semakin heran saja dengan tingkah laku rachel yang sangat jauh berbeda.
---
"Si laskar sama si Arthur kemana?" Tanya Adam saat mereka sedang nongkrong di warung belakang.
"Si Arthur lagi ngurusin OSIS gak tau si laskar. Tu anak emang makin sini makin misterius aja." Ucap Rean. Ia menyeruput pelan teh yang ia pesan.
"Gue masih bingung." Ucap Adam memberi jeda pada kalimatnya. "Kenapa si Arthur marah banget kemarin sama si dinda." Lanjutnya.
"Lo pikir lo aja yang bingung, gue sebagai sepupunya aja bingung. Lagian dua duanya sama, susah banget nyeritain kejadiannya." Ucap rean menghela nafas pelan.
"Gue jadi curiga sama si Rachel, jangan jangan dia lagi yang bikin mereka berantem. Secara kan dia gak suka banget sama dinda." Ucap Adam mulai menyimpulkan. Rean pun setuju dengan ucapan Adam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Of Two Souls (Tamat)
FantasyKejadian yang tak masuk akal itu menimpa Caramel. Ia harus masuk ke dalam raga seseorang yang sangat di benci oleh keluarga besarnya. Beruntung nya raga itu mempunyai kedua orang tua yang sangat menyayanginya, beruntung nya juga raga itu mempunyai s...