Fivety

8.5K 894 46
                                    

***

Kejadian itu sangat cepat, ia tak tahu mengapa. Namun yang jelas, seluruh badan nya terasa sakit. Ia berusaha untuk bangun namun, ia tak bisa. Kesadarannya pun sangat susah untuk ia perjelas. Sebenarnya ada apa.

"Akhirnya lo bangun chel."

Mendengar suara itu, ia segera membuka matanya kuat kuat. Meskipun susah, ia tetap memaksa. Ia hanya ingin memastikan sesuatu.

"Kak Cleo?" Setelah sadar, ia memandang pria yang ada si hadapannya kini dengan terkejut.

Cleo pun sama, ia tak kalah terkejutnya dengan dirinya. "Lo siapa?" Tanyanya.

Ia menyengrit heran. "Gue caramel kak." Ucapnya.

Seakan tersadar, ia mulai meraba raba wajahnya. Ia membelak kaget. Ia kembali ke raga aslinya.

"Gue udah balik ke raga gue?" Gumam caramel. "Ko bisa?" Tanyanya lagi.

Grep ...

"Gue kangen lo dek." Ucapan lirih dan dekapan hangat dari Cleo menyadarkan caramel. Caramel lantas memeluk cleo dengan erat. Tubuhnya yang mati rasa tadi, seakan akan sudah hilang.

Caramel langsung melepaskan pelukannya. Ia mengingat satu hal yang sangat ia benci. "Gimana acara pertunangan gue sama Ashlan kak?" Tanyanya.

"Acara itu udah batal dari lama. Ada jiwa lain di raga lo yang ngebuat kakak, papa sama mama sadar." Ucap Cleo.

Mendengar hal itu caramel menjadi bahagia. Ia berterima kasih pada Rachel, karna gadis itu telah membuat semuanya menjadi normal. Ia juga bersyukur karna jiwa Rachel tak tersesat ke tempat yang jauh.

"Tunggu." Ucap caramel saat menyadari sesuatu. "Kakak berati tau kalau yang ada di raga ini, bukan gue. Dan kakak tau kalau gue ada di raga orang lain?" Tanya nya.

Cleo mengangguk pelan. "Papa sama mama juga tau."

Caramel terdiam. Ia merasa tak puas dengan jawaban Cleo. Ia menatap Cleo dengan pandangan menuntut.

Mengerti akan tatapan Caramel, akhirnya Cleo berbicara lebih. "Dari awal, kakak udah ngerasa ada yang beda sama lo. Ternyata makin kesini emang lo makin beda. Lo bahkan bisa ngebungkam papa dengan nilai lo yang tinggi."

"Lo jadi pribadi yang dingin, bahkan nyapa gue aja lo jarang. Lo sering lewatin gue."

"Gue makin heran ... gue fikir itu efek dari koma. tapi makin kesini, dugaan gue salah. Puncaknya, lo mutusin hubungan lo sama Ashlan. Terus Ashlan ngadu. Lo jadi tambah dingin—"

"Bentar kak bentar ..." Potong caramel. Seperti biasa, otak caramel itu lemot. Ia tak bisa mencerna semuanya dengan mudah.

"Oke oke, gue agak paham sedikit. Tapi, kenapa lo, papa sama mama bisa tau kalau dia itu rachel?" Tanya caramel. "Eh ... lo tau kan kalo dia itu Rachel?"

Cleo mengangguk. "Gue tau, udah dari lama. Dia ngaku ke gue. Karna katanya, gue berhak tau."

Caramel merasa devaju. Ia juga menyebutkan kalimat itu pada seseorang. Ia mengatakan itu padanya karna suatu alasan. Dan Rachel? Apa alasan caramel dan Rachel sama?

"Dek ... ko lo diem." Ucap Cleo menyadarkan caramel.

Caramel pun tersadar, lalu ia menggeleng. "Kara mau ketemu mereka kak."

"Siapa?"

"Mama, papa."

---

"Ma, pa  ... " Panggil Caramel. Kedua orang tua caramel menengok dengan pandangan khawatir.

Transmigration Of Two Souls (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang