Fourty Five

9.1K 1K 35
                                    

***

"Rachel! Lo di cariin sama polisi!" Teriak Kimmy heboh dari dalam kelas. Ia sehabis pergi dari WC, ia tak sengaja mendengar percakapan guru saat ia melewati ruang guru.

Ada apa weh?

Iya woy, kenapa?

Njir, chel. Kriminal ya lo?

"Sembarangan lo tai." Desis Rachel tak terima. Lelaki yang mengajukan pertanyaan terakhir itu hanya cengengesan tak jelas.

"Chel .... lo beneran nggak ada masalah kan?" Tanya Kimmy mendekati Rachel. Rachel menggeleng pelan.

"Terus ngapain mereka nyariin lo ya?" Tanya Kimmy sembari berfikir.

"Mungkin mereka gabut, nggak ada yang bisa di cari makanya nyariin gue." Ucap Rachel asal. Kimmy berdecak pelan, saat mendengar jawaban Rachel.

Beberapa saat, keadaan di luar menjadi heboh. Suara langkah kaki yang banyak, kini terdengar jelas. Pintu kelas terbuka lebar, disana ada wali kelas dan dua polisi yang langsung masuk.

"Atas nama Rachel, silahkan acungkan tangan." Dengan santai Rachel mengacungkan tangan nya.

"Anda kami tahan, atas tuduhan kekerasan pada sodari benama Adinda Putri Kirana. Silahkan kamu ikuti kami."

Anak anak kelas lantas heboh mendengar itu, mereka mulai berbicara dengan lugas. Bahkan mereka tak memikirkan perasaan Rachel. Banyak yang tak menyangka, begitupun Kimmy.

"Chel, itu beneran?" Tanya Kimmy.

"Nggak." Jawab Rachel dengan polos. "Kan itu masih tuduhan, Kim." Lanjutnya.

Mendengar jawaban Rachel semua orang yang di kelasnya membenarkan ucapan Rachel. Namun masih ada yang melontarkan kata kata kebencian, agaknya memang dia membenci Rachel tadinya.

"Rachel silahkan ikut mereka." Suara wali kelas mereka terdengar. Rachel berdiri, ia sempat menitipkan tasnya pada Kimmy.

"Ayo pak."

---

Dikeridor Rachel di tatap sedemikian rupa oleh siswa siswa disana. Banyak yang terang terangan menghujat dan ada juga yang tak peduli.

Nggak nyangka gue. Ternyata dia weh orangnya.

Anjir, Malaikat berkedok iblis.

Percuma cantik kalo hatinya busuk.

Padahal dia sepupu nya sendiri loh.

Rachel? Jangan di tanya. Ia hanya berjalan santai sembari memasukan kedua tangannya ke dalam jaket. Ia biasanya tak memakai nya, tapi khusus hari ini. Ia ingin bergaya. Hahaha.

Dirinya berpapasan dengan Arthur. Pria itu hanya diam memperhatikan nya, ada sirat kebingungan dimatanya. Rachel tak peduli, ia tahu Arthur pasti berfikiran kalau dirinya memang melakukan itu. Pasalnya Arthur lah yang memergokinya kemarin.

Dirinya juga berpapasan dengan laskar, pria itu khawatir padanya. Ia bahkan menghentikan langkah mereka, laskar langsung mengajukan beberapa pertanyaan pada nya. Rachel menjawabnya dengan jelas, meskipun ada sedikit kebohongan disana.

"Ayo rachel, ikut kami."

"Baik pak." Rachel berjalan lagi, tapi sedetik kemudian ia berbalik menatap laskar. "Lo jenguk gue aja nanti di penjara. Oke?"

Transmigration Of Two Souls (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang