Prolog

48K 3.5K 35
                                    

***

"Caramel menolak tegas, tentang acara perjodohan ini."

"Kamu gak bisa nolak, semuanya udah siap. Mereka dan keluarga kita semuanya udah setuju."

"Papah ko gitu sama kara? Papah gak tau aja kalo cowok itu bejat!"

"CARAMEL JAGA UCAPAN KAMU!"

"Kak cleo bentak kara?"

"Caramel, mamah mohon. Kali ini kamu nurut ya?"

"Kali ini? Aku setiap hari selalu ngalah mah. Aku ngalah, semuanya selalu di atur mamah sama papah aku ngalah. Mamah sama papah ngutamain kak cleo aku ngalah. Sekarang, aku harus ngalah lagi?"

"Gak gitu kar—"

"Gak gitu gimana kak? Lo enak dari dulu selalu dibebasin sama papah sama mamah. Lo enak selalu jadi prioritas utama mereka. Gue? Hidup dalam Kekangan. Bahkan lo gak tau rasanya itu."

"Sudah cukup! Papah gak mau dengar apa-apa lagi. Acara ini tetap berjalan."

"Caramel benci papah!"

"Caramel!!"

"Apa?! Caramel juga benci kakak."

"Caramel benci semuanya!"

"Caramel! Mau kemana kamu?!"

"Mau pergi dari hidup kalian!"

"CARAMEL!!"

---

"Ternyata lo hina banget ya chel."

"B-bukan gue..."

"Lo pikir kita bakal percaya sama lo?"

"Lo aja sering bully adik kelas."

"Mikir lah chel, dia itu sepupu lo sendiri."

"Ar-thur, bukan gue.."

"Hati lo terlalu busuk chel. Gue nyesel kenal sama orang kaya lo."

"G-gue..."

"Udah, kita harus cepet bawa dinda ke rumah sakit."

"Tinggalin aja dia, Dasar manusia titisan iblis!"

---

"Kenapa mereka maksa gue."

---

"Kenapa mereka gak percaya sama gue."

---

"Padahal dia brengsek!"

---

"Padahal dia drama!"

---

"Arghh! Gue benci mereka!"

"Arghh! Gue benci mereka!"

---

"Loh setan!"

---

"Siapa?"

"Bukannya gue sendiri?"

---

"Heh! Makhluk apa yang berada di mobil orang cantik ini?! Cepat tunjukan wujud mu. Gue gak takut!"

---

"Gue yakin tadi denger suara orang."

---

"Woy keluar lo setan! Jangan nakutin gue ya!"

"Kalo lo gak keluar juga. Gue pastiin lo bakalan gue cincang hidup hidup."

"Loh gue lupa, kan dia gak hidup."

"Loh bentar. KO REM NYA BLONG?!"

"ANJING KERJAAN SIAPA INI?!"

---

"Apa gue salah denger?"

"Gue harus tenangin fikiran gue. Gue harus mampir dulu ke cafe."

"Loh?"

"Rem nya ko gak berfungsi?"

"Ini kenapa?"

---

"AAAA... MAMAH MAAFKAN ANAKMU YANG BERDOSA INI!"

"PAPAH, MAAFKAN ANAKMU YANG PEMBANGKANG INI!"

"KAKAK MAAFKAN ADIKMU YANG—"

Bruk...... Brugh....

"N-akal nghhh i-nih."

---

"Gue gak bakal selamat."

Bruk..... Brugh..

"Shh... Enghh... Ter-nyata sh-sak-it j-juga."

"S-sela-mat ti-nggal du-nia"

***

Transmigration Of Two Souls (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang