Gadis kecil dengan ditemani sebuah boneka dipelukannya itu tengah menangis disebuah kursi panjang tak henti-henti. Namanya, Alana Anatasya. Yang baru saja mengalami sebuah kecelakaan bersama kedua orang tuanya.
Saat itu rem mobil milik Husein, Papanya Alana mendadak tidak berfungsi yang membuat mobil yang mereka tumpangi menabrak sebuah truck besar bewarna kuning. Papa dan Mamanya Alana terluka parah, namun Alana hanya memiliki luka ringan dibagian kening saja.
"Jangan nangis terus, Papa sama Mama kamu bakal baik-baik aja." Ucap lelaki disamping kanan Alana sambil memeluk hangat tubuh mungil Alana. Itu adalah Paman Alana.
Tak berapa lama. Seorang dokter yang menangani kedua orang tua Alana pun keluar dari UGD. Dokter itu melepas masker diwajahnya dan mengahampiri Arwan dan Alana.
"Kecelakaan yang mereka berdua alami terlalu parah, hingga membuat keduanya kehilangan banyak darah. Saya, sudah melakukannya semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkendak lain." Kata dokter pada Arwan. "Kalau begitu, saya tinggal dulu." Pamit dokter lalu melangkah masuk kedalam UGD.
Selang beberapa menit kemudian, pintu UGD kembali terbuka lebar. Para perawat dan dokter tengah mendorong ranjang yang sudah ditutupi kain putih, itu adalah ranjang Papa dan Mama Alana.
Ia hanya mampu menangis melihat kedua ranjang yang tengah didorong itu menuju ruang jenazah. "Paman, Papa sama Mama kenapa ninggalin Alana?"
Sinta hanya diam, ia terlihat tak sedih atas meninggalnya adik kandungnya dan istrinya itu. "Bagus deh kalau mereka berdua meninggal. Dengan begitu, harta kekayaan si Husein buat aku dan putriku."
![](https://img.wattpad.com/cover/283486512-288-k348413.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tan - Lana
Teen FictionIni bukan cerita tentang seorang gadis dengan segala keceriaan dan kebahagiaan, ini cerita tentang gadis yang begitu rapuh namun berusaha untuk terlihat tegar didepan semua orang. Alana Anatasya, namanya. Gadis berparas cantik dengan rambut yang...