Hana beberapa kali mengembuskan napas kasar. Sedari tadi Regan, Renal, dan Arsen terus saja memperebutkannya agar tidur bersamanya.
Berbeda dengan 3 pasang suami istri ples Arfa yang menatap kesal mereka bertiga.
"Gue gak mau ngalah!" tukas Renal.
"Gue yang tidur bareng princess!" sanggah Arsen.
"Gue!" pekik Regan tak mau kalah.
"Gue yang--"
"STOP!" sela Vanka memotong ucapan Regan. Semua orang menatap penasaran Vanka.
"Hana tidur sama Ayah Bunda!" ucap Vanka.
Bulan dan Lingga membulatkan mata, "Gak bisa gitu! " tolak Lingga menajam Vanka.
"Ya bisa dong!" sahut Vanka ngegas menatap garang Lingga.
"Kan kita orang tuanya, jadi Hana tidur sama kita!" sombong Lingga.
Semua orang menatap heran Lingga dan Vanka. Hana memijat pelipisnya.
"Kan aku juga orang tuanya! Ya jelas bis--"
"Stop! Anak sama orang tua sama saja. Biarkan Hana yang memilih tidur dengan siapa!" lerai Davin memotong ucapan Vanka.
Mereka semua mengangguk setuju, lalu menatap Hana yang masih memijat pelipis karena heran dengan keluarganya itu.
Hana yang sadar di tatap lalu mendongak menatap mereka. Hana menaikkan sebelah alis matanya.
"Hana mau tidur dengan siapa, Nak? " tanya Desty lembut.
Dengan tatapan dinginnya Hana menoleh ke arah Desty. Mereka semakin menatap serius Hana.
Hana membuang napasnya perlahan, "Sendiri. " jawabnya enteng.
Semua orang tercengang, hampir saja menjatuhkan rahang mendengar penuturan Hana yang singkat itu tampa memakai embel-embel 'Oma?'
Desty gelagapan, "Ah-oh, Hana mau tidur sendiri ya... "
Hana mengangguk sekali kemudian berlalu menuju kamarnya. Mereka semua terbengong-bengong menatap kepergian Hana.
"Apakah gadis itu benar princess?" tanya Regan menunjuk Hana yang menaiki tangga panjang itu. Mereka semua mengangguk polos dengan mulut sedikit terbuka.
"Bukankah dia sungguh dingin sekali?" sambung Arsen di balas anggukan dari mereka.
Abi yang tersadar menggelengkan kepalanya cepat, "Ekhem!" deham Abi keras guna menyadarkan mereka.
Mereka menoleh ke arah Abi. "Ini sudah malam, sebaiknha kita beristirahat, " ucap Abi.
***
Seperti Bintang
Ia selalu ada di malam hari
Walau, terkadang terhalang langit mendung
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Hani (TERBIT/Lengkap)
Teen Fiction(SELESAI) [[REVISI DI VERSI CETAK] Mungkin ni cerita nggak masuk akal, jadi author mohon maaf jika pembaca kurang puas sequel (Transmigrasi Vanka) Bagaimana jadinya seorang badgirl, cerdas dengan sejuta prestasi, dingin, memiliki mata tajam. Haru...