15

26.1K 2.5K 18
                                    

Alka membaringkan tubuhnya di kasur. Sungguh ia sangat lelah seharian membereskan apartemennya yang sudah lama tidak ia tempati sejak pertama membelinya 1 tahun yang lalu.

Hana datang membawa 2 gelas jus mangga. "Minum, " ucap Hana seraya menyodorkan gelas itu ke arah Alka.

Alka menerima gelas itu, "Thanks."

Hana hanya mengangguk sebagai jawaban.

Flashback on

Hana  memandangi apartemen Alka yang tidak terlalu besar dan luas, namun terlihat berkelas.

Alka melirik Hana. "Nanti kalo uang gue udah banyak, gue akan beli rumah yang besar untuk kita. " ucap Alka.

Hana tersenyum tipis. "Kamar gue dimana?"

Alka menunjuk pintu bercat abu-abu. Hana berjalan kearah pintu itu, lalu membukanya. Hana mengernyit bingung lalu berbalik badan. Hana terkejut saat ia membalikkan badan, Alka berdiri tepat di hadapannya seraya menaikkan sebelah alis matanya.

"Ini kan kamar lo." ucap Hana bingung.

"Cuma ada satu kamar. Kalo lo gak mau yaudah tidur di luar." enteng Alka nyelonong masuk ke dalam kamar.

Hana hanya mendengus pasrah lalu berjalan masuk ke kamar itu.

Flashback of

"Al, mau makan apa?" tanya Hana.

Alka menoleh kearah Hana. "Apa aja."

Hana mengangguk, "Karna di lemari cuma ada telur dan mie instan, jadi gue buat indomie goreng aja, mau?" tawarnya pada Alka.

"Hem," jawab Alka.

Hana mengangguk lalu beranjak dari sana menuju dapur.

Tak lama kemudian....

Ting!

Tanda notifikasi di ponsel Alka. Alka membuka aplikasi hijau itu,  yang biasa di sebut whatsapp.

Raya

Al,  kita jadi jalan-jalan?

Jadi

Aku tunggu di rumah ya

Read

Alka meraih jaketnya. Ia berjalan ke luar kamar.

"Alka! Mienya udah jadi!" ucap Hana kala melihat Alka yang membuka pintu hendak keluar dari apartemen.

"Gue mau pergi buru-buru!"

"Tap-" ucapan Hana  terhenti kala Alka langsung keluar lalu menutup pintu apartemen. Hana menghembuskan napas kasar.

***

Pukul 21:48.

Sedari tadi Hana terdiam di ruang tamu. Sudah sejak jam dua siang tadi ia menunggu Alka pulang, namun pemuda itu tak kunjung pulang hingga kini bulan sudah menampakkan diri di langit malam.

Hana membuang napas kasar.

Ceklek!

Pintu terbuka. Hana melihat Alka yang tampak kelelahan.

Transmigrasi Hani (TERBIT/Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang