"Princes tidur sama gue!" ucap Arsen.
Kini keluarga besar Gentala sedang berkumpul di ruang keluarga. Hana dan Alka memutuskan menginap semalam malam ini karena paksaan Vanka.
"Gak! Princes tidur gue!" sanggah Regan.
"Ya gak bisa gitu dong! Princes tidur sama Bunda!" celetuk Vanka menatap tajam kedua pemuda itu.
"Gak boleh! Hana tidur sama saya!" celetuk Arfa tak mau kalah.
"Heh! Gue Bapakmya, jadi princes tidur sama gue dan Bulan!" sanggah Lingga tak mau kalah juga.
"Kan gue suaminya, harusnya Hana tidur sama gue dong?" gumam Alka meringis mendengar perdebatan keluarga istrinya itu.
Davin, Desty, Abi dan Bulan memijat pelipis mereka. Bulan sungguh muak dengan perdebatan keluarganya ini. Ia hanya bisa mengelus dadanya sabar.
Ponsel Hana bergetar singkat, tanda notifikasi pesan masuk. Hana membuka pesan itu.
Tuan A
Mereka akan menyerang kediaman
anda malam iniHana membuang napasnya kasar setelah membaca pesan itu.
"Pokoknya princes ama gue!" pekik Renal. Spontan mereka semua menatap tajam Renal.
"Tapi kan gue suaminya? Jadi Hana tidur sama gue," ucap Alka pelan, takut jika suaranya membuat mereka semua marah.
Mereka semua mengangguk polos setuju. Lingga dan twins tersadar dengan tingkah mereka lalu menggeleng kuat, "Gak bisa!" ucap mereka bersamaan menatap tajam Alka.
Alka bringsut menenggelamkan wajahnya di kerah bajunya.
"Tapi yang di katakan Alka itu benar," celetuk Abi diangguki Davin,Bulan dan Desty.
"Ya kan gantian dong! Hana kan udah sering tidur bareng Alka. Nah! Sekarang ama Regan!" celetuk Regan menaik-turunkan alis matanta kearah Hana.
Hana menatap datar Regan,"Hana tidur sama Alka," pungkas Hana. Alka tersenyum puas kearah para saudaranya itu yang sedang mencak-mencak kesal dengan keputusan Hana barusan.
"Kok gitu sih?" cibir Renal di angguki Arsen dan Arfa.
Hana memuar bila matanya malas, "Ni iblis kagak bisa tidur kalo gak meluk Hana," ucap Hana melirik sinis Alka.
Alka membulatkan mata mendengar penuturan istrinya itu. Alka menatap sekililingnya yang mati-matian menahan tawa mereka. Sungguh ia sangat malu. Tuhan! Tolong tenggelam Alka saat ini juga.
"Bhawahahaha!" tawa mereka semua pecah, kecuali orang tua Hana dan Abi yang terkekeh.
"Komuk lo njir!" ledek Arsen menunjuk wajah Alka yang tampak merona menahan malu.
Vanka menggeplak lengan Arsen,"Hus! Kasian Alka-nya malu, Sen!" tegur Vanka yang di balas cengiran dari sang empu.
Hana tersenyum geli melihat ekspresi suaminya itu, Hana mengenggam tangan Alka. "Kami ke kamar dulu, deluan semuanya!" pamit Hana di angguki mereka.
"Mau buatin gue ponakan ya, Han!" pekik Renal. Mereka semua menatap tajam Renal.
Arfa menyentil telinga Renal,"Abang potong juga mulut kamu ntar!" ancam Arfa membuat Renal bergidik ngeri.
"Rasain!" celetuk Regan diangguki Arsen.
***
"Aku mandi dulu baru tidur, kalo kamu udah ngantuk tidur aja deluan," ucap Alka sesampainya mereka di kamar.
Hana mengangguk sebagai jawaban. Alka tersenyum tipis lalu mengecup singkat puncak kepala Hana. Kemudian Alka berlalu menuju kamar mandi tak lupa membawa pakaian gantinya serta handuk.
Hana mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas samping kasur. Kemudian ia mengklik nama yang ber-username secreet.
"Kunci semua pintu dan jendela. Jangan biarkan siapa pun keluar, bersembunyi saja di kamarku." tegas Hana setelah telpon itu tersambung.
"Ha? Gimana? Emang kenapa sih? Ada apa?" tanya orang itu bertubi-tubi di sebrang sana yang Hana sebut secreet.
"Bawel lo. Ikutin aja kata gue, mereka akan menyerang malam ini. Jangan biarkan siapa pun keluar kamar apa pun yang terjadi! Karena hanya kamar gue yang paling aman," tegas Hana.
"Tapi kenapa? Sebenarnya ada apa sih?" ucap orang itu di seberang sana.
Tut!
Hana memutuskan telpon sepihak. Tampa ia sadari Alka memguping pembicaraan Hana yang terakhir."Menyerang? Kamar gue paling aman?" gumam Alka bingung.
"Hana?" panggil Alka seraya mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.
Hana menoleh kearah Alka seraya menaikkan sebelah alis matanya.
"Kok belum tidur?" tanya Alka lembut seraya mengusap puncak kepala Hana.
Hana menggeleng,"Belum ngantuk," jawab Hana.
***
Genggam lah dunia sebelum dunia menggenggammu
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Hani (TERBIT/Lengkap)
Teen Fiction(SELESAI) [[REVISI DI VERSI CETAK] Mungkin ni cerita nggak masuk akal, jadi author mohon maaf jika pembaca kurang puas sequel (Transmigrasi Vanka) Bagaimana jadinya seorang badgirl, cerdas dengan sejuta prestasi, dingin, memiliki mata tajam. Haru...