50 End

25.5K 1.8K 95
                                    

Tolong tandai typo
Tag kalimat yang kurang jelas
#
#
#

Perlahan Alka mengerjabkan matanya. Alka mengerutkan kening kala merasa kedua tangannya di ikat. Alka menatap sekiling, seketika matanya membulat kala melihat semua keluarga beserta para temannya sedang dalam keadaan tidak sadar dan tangan diikat.

Alka melirik Hana yang berada di sampingnya dengan keadaan tak berdaya.  Alka mencoba melepas ikatan itu.

Arsen melenguh. Spontan Arsen menatap sekelilingnya. Arsen menoleh kearah Alka yang sedang berusaha melepas ikatan itu di tangannya.

"Al! Kenapa kita bisa disini!?" panik Arsen.

Satu persatu diantara mereka mulai sadar.

"Astaga! Ya tuhan! Kenapa kita disini!?" panik Alen yang baru sadar.

"Suara Markonah!" dingin Regan.

"Lo lupa kalo kita-kita tadi di kasi obat tidur!" celetuk Renan.

"Diam!" tekan Arfa yang meulai jengah dengan perdebatan mereka.

"Van? Kamu gak papa kan?" tanya Abi kala melihat Vanka yang baru saja membuka matanya.

Vanka hanya menggeleng lemah sebagai jawaban.

"Darel sialan!" amuk Tirta.

"Bener tuh! Kagak Bapaknya! Kagak anaknya, bikin ulah mulu!" dengus  Afis.

"Diam!" tegas Arfa menatap kesal mereka.

"Euugh," lenguh Hana, perlahan matanya mulai terbuka. Ia menatap satu-persatu keluarganya yang memandangnya khawatir.

"Hana? " panggil Bulan lembut.

Hana menoleh kearah Bulan yang menatapnya sendu, "Ya, Ma? " jawab Hana pelan.

"Apa ada yang sakit?"

Hana menggeleng sebagai jawaban. Bulan dan yang lain bernapas lega.

Prok!  Prok! Prok!

Suara tepukan tangan dari Darel dan Raya yang memasuki ruang penyekapan mereka. Sontak mereka semua menoleh kearah Darel dan Raya.

"Lepasin gue sialan!" amuk Cakra menatap tajam Darel.

Darel berdecih, "Malang nian nasib para calon almahumah ini."

"Lambe lo anjer!" kesal Afis.

"Mau lo apa bangsad!" amuk Arsen diangguki Regan dan Renan.

"Lepasin kita!" tegas Arfa.

"Ling?" bisik Davin pada Lingga yang berada di sebelahnya.

Lingga memiringkan kepalanya ke samping Davin,  "Apa, Pah?" bisik Lingga dengan mata menatap Darel.

"Alka sudah berhasil melepaskan talinya."

Lingga menoleh kearah Alka yang berpura-pura biasa saja, seakan tangannya masih terikat tali.

"Van? Kamu udah bilang sama anggota kamu kan?" bisik Abi mendekatkan kepalanya ke kepala Vanka.

Vanka mengangguk, "Udah, bentar lagi mereka dateng!"

Abi mengangguk mengerti, "Licik sekali mereka ini, sampai menumbangkan seluruh anggota kita, untung anggota kamu tiga lagi tidak disana, jadi bisa membantu kita."

"Sepertinya mereka ini sudah merencanakan hal ini sejak lama!" tebak Vanka.

Abi mengangguk setuju.

"Lihat lah Vanka, gue berhasil menangkap kalian semua! Lo pikir gue sebodoh yang lo bayangkan hah!" sombong Darel.

Transmigrasi Hani (TERBIT/Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang