35

19.6K 1.9K 24
                                    

"Hana! Tali sepatu aku dimana!?" pekik Alka dari kamar.

Prang!

Piring yang Hana pegang terjatuh, karena terkejut mendengar pekikan Alka.

Alka yang mendengar pecahan piring berlari menuju dapur.

"Ada apa?" khawatir Alka sesampainya di hadapan Hana dengan napas terengah-engah.

"Kamu gak papa?" khawatir Alka memengangi kedua tangan Hana.

Hana menggeleng, ia menatap datar Alka. Sungguh, ia sangat ingin sekali menjual Alka di Shopee karena sangat menjengkelkan.

"Yang bener?" tanya Alka memastikan.

Hana mengangguk, "Udah cari yang bener?" tanya Hana.

Alka mengangguk seraya melepas tangan Hana, "Udah, tapi gak ketemu."

"Udah di cari samping rak sepatu?" tanya Hana memicingkan mata.

Alka menepuk jidatnya, "Lah lupa!" celetuknya.

Hana menoyor kening Alka, "Ya jelas lupa, kamu udah tua kalo kamu lupa," sinis Hana.

Pletak!

"Hobi bener nistain suami!" cibir Alka.

"Dih!" sinis Hana. "Emang lo suami gue?" enteng Hana tersenyum smirk.

Alka terbelalak, "Istri durhaka!" menatap tajam Hana.

Hana memutar bola matanya malas lalu melanjutkan kegiatannya menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua.

"Siap-siap gih! Sekalian ambil tas aku," titah Hana mendorong pelan bahu Alka.

Alka mendengus pasrah lalu berjalan kearah kamar.

Tok! Tok! Tok!

Suara pintu apartemen di ketuk.

"Al! Buka pintunya!" pekik Hana dari atah dapur.

"Iya, sayang!" sahut Alka dengan suara lantang.

Hana memutar bola matanya malas kala mendengar ucapan Alka. Baru saja Hana hendak mendaratkan bokongnya di bangku, namun ia urungkan kala mendengar...

"Hana!" pekik Alen dengan Bian, Aswi dan Alka di belakangnya keduanya hanya memutar bola malas.

Hana menatap datar tiga manusia di hadapannya itu. Mata Hana terbelalak kala Alen memeluknya sangat erat.

Alka menarik Alen menjauh dari Hana, "Kasian istri gue, ntar kepencet gimana!" dengus Alka menarik bangku lalu memaksa Hana untuk duduk di bangku itu.

Aswi dan Bian tertawa terbahak-bahak seraya mendudukkan bokong mereka di bangku, berbeda dengan Alen yang menatap kesal Alka kemudian mendudukkan bokongnya di samping Bian.

"Kayaknya enak nih!" celetuk Aswi lalu menaruh nasi serta lauk pauk ke dalam piringnya.

"Gak tau malu lo!" sinis Aswi padahal kedua tangannya sedang sibuk menaruh beberapa lauk pauk ke dalam piringnya.

"Lah terus noh tangan lo ngapaen, Sumanto?" sindir Bian melirik sinis tangan Aswi yang mencomot tempe.

Untung saja Hana tadi memasak banyak, jadi ia tidak perlu khawatir mereka kekurangan makanan.

Alen memicingkan mata menatap Hana ragu, "Sejak kapan lo bisa masak?" heran Alen saat mencicipi masakan Hana yang terbilang lezat.

Hana yang sedang menyajikan makanan di piring Alka terhenti lalu menoleh singkat ke arah Alen, "Udah lama." sahutnya.

Transmigrasi Hani (TERBIT/Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang