Part 41

9 5 0
                                    

Sedangkan di dalam Bima sudah menghajar anak buah nya habis-habisan.Penjaga yang sudah di tugaskan untuk menjaga Andin.

Entah apa yang sekarang terjadi Bima begitu sangat marah karena banyak penjaga, tapi mengawal satu orang pun tidak bisa.

"Pergila, Cepat temukan wanitaku sampai ketemu, kalau tidak nyawa kalian taruhannya" bentak Bima menendang penjaga yang sudah babak belur,karena Bima sudah menghajar nya dengan membabi buta.

"Dan kalian juga pergi" Perintah Bima kepada ketiga anak buah nya setelah sedikit tenang setelah melampiaskan amarahnya kepada anak buahnya itu.

Sedangkan mereka bertiga hanya diam melihat kemarahan Bima takut mereka akan menjadi pelampiasan kemarahan Bima.

"Dan kau Amir, berikan dia uang dan antarkan dia ke bar" Ucap Bima sebelum pergi meninggal kan mereka dan menuju ke lantai dua.

"Ada apa dengannya? Aku baru pertama kali melihat bos sejarah itu hanya gara-gara wanita" ucap Amir kepada Rio yang masih mematung setelah melihat tingkah bosnya itu.

"Sudah diam seperti nya kita memang tidak perlu ikut campur urusan bos Bima" ucap Rio menetralkan suasana yang tadi cukup menegangkan.

Sesampainya di kamar Bima mengacak rambut nya dia begitu merutuki kebodohan nya, harus nya dia tidak membuat Andin marah.

"Beraninya kau lari dari ku Snow... " Teriak Bima

"Aku akan menemukan dan akan aku pastikan kau tidak akan pernah bisa lepas dari genggaman ku"tegas Bima mengambil pistol di laci lemarinya.

Bima berlari-lari supaya dia cepat menemukan Andin.

"Kepala ku sangat pusing, bahkan untuk turun pun aku sudah tidak kuat" ucap Andin yang sudah mulai kehabisan tenaga.

Dorrr.. Dorr... Dorrr

Suara tembakan terdengar jelas di telinga Andin, dan membuat jantung nya berdetak kencang karena dia melihat sendiri bahwa yang memegang pistol itu adalah Bima.

Keringat dingin mulai membasahi wajah Andin, dia benar-benar sangat ketakutan bagaimana nasibnya kalau sampai dia tertangkap.

"Daddy,, tolong Dedek hikss... Hiksss!! Dedek takut " ucap Andin mulai panik.

Cinta Dikota malino(Andin &Anandi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang