Part 71

12 9 2
                                    

Bima yang melihat caffe itu sudah tidak ada pengunjungnya, langsung mengambil pisau yang ada di atas meja,lalu berjalan ke arah dua pria itu.

Dia menginjak pria yang kepalanya robek itu dengan menggunakan sepatu pantopelnya.

"Tangan sebelah mana yang kamu pakai untuk menyentuh kekasih ku tadi, " tanyanya dengan penuh penekanan.

Kali ini Andin tidak bisa menghentikan aksi Bima, dia tidak mau Bima semakin emosi.

Kini yang mereka hadapi adalah Bima, tidak ada satupun manusia yang berani menghentikan aksinya bahkan Daddynya dan papanya Bima pun tidak mampu.

Andin hanya bisa menggenggam tangan kekasih nya dengan erat, agar tidak ada yang berani menyentuhnya kembali.

"Jawab aku!! tangan sebelah mana yang kau gunakan untuk menyentuh kekasih ku hah?? "bentak nya lagi tanpa memperdulikan banyak orang yang melihatnya dari luar.

Dengan ragu pria itu menunjukkan tangan kanannya"yang ini Tuan, " jawabnya gugup karena merasa ketakutan.

Bima langsung menendang pria itu sampai terpental kedalam caffe agar tidak ada yang melihat tindakan nya kali ini.

Tak lupa dia menyeret teman pria itu yang sempat tadi membantu pria tadi dengan menarik rambutnya dan menyeretnya bagai karung beras.

Buggghhhh... Buggghhhh.. Buggghhhh...

Bima menginjak-injak perut teman pria itu, bahkan dia menggerakkan kakinya seperti mematikan puntung rokok yang jatuh, hingga teman pria itu memuntahkan darah segar dari mulut dan hidungnya.

Setelah teman pria itu melemas, Bima beralih menginjak wajah pria itu tepat di hidungnya agar dia sulit bernafas.

Lagi-lagi Andin hanya bisa diam dan menepi sambil menunggu kekasihnya menyelesaikan semua itu.

Bima menarik pria yang tadi untuk mendekat kearahnya tanpa menyingkirkan atau melepaskan kakinya dari wajah teman pria itu.

Padahal teman pria itu sudah memukul-mukul kaki Bima, karena dia sudah tidak bernafas lagi. Namun Bima tidak menghiraukannya, dia malah semakin mengeratkan injakannya.

Sampai wajah pria itu berbunyi kretekkk.. Kretekkk tulang tengkorak atau wajah yang sudah remuk akibat beban yang di berikan oleh Bima.

"Sekarang giliranmu," ucap Bima lirih siapapun yang mendengar nya akan merasakan aura mematikan.

"Jangan tuan.. " ucap pria itu ketakutan

Dengan senyum iblisnya Bima memotong tangan pria itu bagaikan memotong kue bolu pelan tapi pasti.

Lalu Bima menusuk pria itu dan mengeluarkan semua organ tubuh yang ada di tubuh pria tersebut.tak lupa dia menyeset kulit pria itu.

Andin yang melihat Bima hanya bisa menggelengkan Kepalanya, dia merasa pusing dan bingung harus bagaimana, sebenarnya dia kasihan dengan pria itu tapi kalau dia bantu pasti Bima akan semakin marah, mungkin dia juga akan menjadi sasaran nya.


Cinta Dikota malino(Andin &Anandi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang