Part 40

8 4 0
                                    

Sudah lama sekali setelah Bima dan anak buahnya pergi, tapi Andin belum saja menemukan ide untuk kabur.

Tapi dia tidak akan pernah menyerah, Sebuah ide terlintas dalam pikiran Andin saat dia melihat ke arah jendela yang berada di samping yang menuju langsung ke halaman depan.

Di lihat nya dari jendela banyak pohon besar yang tertata rapi dari halaman rumah depan sampai ke pintu gerbang.

"Itu dia, aku harus bergerak cepat sebelum pria itu datang" ucap Andin mengendap menuju pohon menghindari para penjaga.

"Aku harus menaiki satu persatu pohon ini agar sampai ke pintu gerbang utama, dan jangan sampai ada penjaga yang melihat ku,soalnya aku masih sayang nyawaku. " ucap Andin menaiki pohon itu dengan cepat seperti laki-laki saja.

"Oh tidak" ucap Andin saat turun dari satu pohon dan hendak naik ke pohon kedua.

"Jangan sampai aku ketahuan.. " ucap Andin sambil memejamkan matanya dan bersembunyi di balik pohon tersebut.

Andin kembali menyetabilkan jantung dan nafasnya, dia hampir saja ketahuan tadi lalu dia melanjutkan manjat pohon satu persatu.

Dengan susah payah Andin menahan rasa takut nya, karena malam-malam begini dia malah manjat pohon.

Tidak peduli malam yang penting dia bisa keluar dari rumah itu dan bisa mencari pertolongan.

Sudah lama akhirnya Andin sudah hampir sampai, dia hanya perlu melewati lima pohon dan langsung bisa keluar dari gerbang itu.

"Kak Bima sudah kembali, bagaimana ini" ucap Andin gemetaran dan ketakutan saat melihat mobil Bima memasuki gerbang utama.

"Jangan sampai aku ketangkep, kalau sampai itu terjadi bisa-bisa mati muda aku" ucap Andin lirih sambil memegangi kepala yang sedikit pusing.

Benar saja apa yang Andin takut kan seperti nya sudah terjadi, para penjaga berlarian kesana sini sepertinya Bima sudah menyadari kalau dirinya kabur.


"Mati aku.. " lirih Andin yang merasa benar-benar akan tertangkap.









Cinta Dikota malino(Andin &Anandi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang