Part 84

16 8 11
                                    

Setelah meeting mereka langsung kembali ke kantor karena Bima sudah lama meninggalkan Andin sendirian.

"Setelah sampai kita adakan rapat di kantor untuk semua manajer, " ucap Bima yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Baik Bos, " ucap Rio

Rio pun melajukan mobilnya ke perusahaan. Setelah sampai Bima turun dan masuk kedalam dengan diikuti Rio di belakang.

Mereka masuk ke lift yang khusus CEO dan setelah itu mereka keluar lalu menuju ke ruangan Bima. Rio pun menelfon sekretarisnya untuk memberi tahukan kalau akan ada rapat sepuluh menit lagi.

"Kau bisa ke ruanganmu dulu, aku akan melihat wanitaku, " ucap Bima

"Baik Bos, " ucap Rio lalu keluar dari ruangan Bima.

Dengan cepat Bima masuk ke dalam kamar pribadinya dia melihat Andin masih terlelap tidur.

"Snow... Kamu tidak mau bangun hem, " ucap Bima membangunkan Andin.

Andin mengerjapkan matanya lalu dia menatap Bima dengan lekat sambil tersenyum.

"Kamu suka sekali menatap wajahku Snow?? Aku tau kalau aku ini sangat tampan, " ucap Bima dengan percaya diri.

Andin hanya diam saja rencana nya Bima ingin menghapus ingatan Andin tentang kejadian itu. Walaupun berat namun Bima tidak ingin melihat wanita yang dia cintai terus menerus terpuruk.

"Kamu tunggu disini sebentar ya, aku ada rapat setelah selesai nanti kita langsung pulang, " ucap Bima

Lagi-lagi ucapanya tidak direspon dengan Andin, Bima hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Bima pun keluar dari kamar nya karna akan memimpin rapat.

"Bos semuanya sudah berada di ruangan, " ucap Rio

"Ayo kesana" ucap Bima berdiri lalu berjalan ke ruang rapat.

Ia pun memasukin ruangan tersebut dengan wajahnya yang dingin. Tidak ada yang tidak takut melihat wajah dingin milik Bima. Setelah duduk Bima menatap mereka satu persatu.

"Saya langsung saja, siapa yang bagian keuangan disini, " tanya Bima

"Sa... Saya Tuan, " ucap Pria paruh baya tersebut dengan gemeteran.

Bima yang melihat itu langsung menampilkan senyum iblisnya, karna sudah ada yang berani bermain-main dengannya.

"Anda berani sekali bermain-main dengan saya, " ucap Bima

"Saya tidak mengerti apa yang anda maksud Tuan, " ucap pria parubaya itu.

"Cih... Tidak usah pura-pura bodoh, " ucap Bima sambil mengeluarkan pistol yang selalu dia bawa kemana-mana.

Dor....

Ia menembak pria parubaya itu tepat di jantung nya. Lalu dia menyimpang kembali pistol itu orang-orang yang ada di situ pada gemeteran dan ngeri.


"Siapapun yang mencoba berkhianat di perusahaan ku, akan bernasib sama seperti nya? Apa kalian paham, " ucap Bima dingin

"Paham Tuan, " ucap mereka serempak.

"Urus mayatnya, " ucap Bima pada Rio lalu dia berdiri dan menuju keruangan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Dikota malino(Andin &Anandi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang