Part 42

8 5 0
                                    

"Keluar" Teriak Bima terlihat dekat dari pohon yang di naikin Andin.

"Aku tau kamu masih disini Snow... Cepat keluar"lanjut Bima sambil menembakkan pistol ke atas membuat Andin tersentak kaget.

" Akhhh.... "teriak Andin langsung membekap mulut nya dengan tangannya sendiri, karena terkejut dengan suara tembakan yang semakin dekat.

Saat teriakan itu terdengar jelas di telinga Bima, sudah di pastikan kalau itu adalah suara Andin. Dan dia langsung bisa menemukan Andin yang berada di atas pohon.

"Turun... " Perintah Bima membuat Andin semakin ketakutan.

"Tidak akan" tolak Andin semakin mengeratkan pelukan nya di pohon, itu tandanya dia tidak mau turun.

"Turun atau..... " ancam Bima sambil mengarahkan pistolnya ke arah Andin.

"Aku akan turun tapi kakak tidak akan menyiksaku kan" lirih Andin.

"Snow... Aku tidak akan pernah ngapa-ngapain kamu, cepat turun Snow lagian kamu ngapain sih malam-malam malah naik-naik pohon"ucap Bima terkekeh.

Saat ingin menjawab omongan Bima tiba-tiba pandangannya kabur dan gelap.Sekarang Andin pingsan memang dari tadi dia merasa sangat pusing.

Dia pun terjatuh dari pohon hampir saja Andin terjatuh di tanah.jika Bimat tidak menangkap nya dengan tepat waktu.

"Otaknya begitu licik tapi tingkah nya benar-benar bodoh" ucap Bima membopong Andin dan membawa nya masuk ke dalam rumah.

Tanpa banyak bicara Bima naik ke lantai dua dan membawa Andin masuk ke dalam kamar nya, karena dia takut kalau Andin akan kabur kembali.

Jika itu terjadi dia tidak akan membiarkan orang yang membantu Andin itu hidup dengan tenang.

Bima membaringkan Andin ke tempat tidur miliknya, lalu dia mencium kening Andin dengan lembut, lalu dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Cinta Dikota malino(Andin &Anandi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang