"Menikahlah denganku"
Mata Yoonji membulat sempurna. Ia tidak mungkin salah dengar. Pria itu dengan jelas mengatakannya.
Menikah? Dengan pria yang baru saja ia temui beberapa hari dan bahkan ia tidak tau sama sekali seperti apa tabiat aslinya seperti apa?
Satu minggu pria itu pergi lalu setan mana yang merasukinya hingga tiba-tiba mulutnya berkata seperti itu.
"Jangan berpikir terlalu keras, katakan saja 'iya'" ucap Jimin santai. Ia memilih untuk duduk di sofa, menunggu reaksi gadis itu yang lama cukup membuatnya sedikit kesal.
Yoonji sama sekali tidak bergerak. Otaknya terus berputar memikirkan semua perkataan Jimin. Semua yang ia alami di rumah ini. Dan semua perlakuan orang-orang di rumah ini.
"Apa sebenarnya maksud anda, tuan?"
Jimin menghembuskan nafasnya dengan kasar. Cukup lama ia menunggu dan hanya sebuah pertanyaan bodoh yang keluar mulut gadis itu.
"Kita menikah dan semuanya selesai" tegas Jimin.
"... Hidupmu dan keluargamu juga akan terjamin"
"Maaf tuan. Tap-"
"Aku pemilik Park Group. Perusahaan terbesar di Korea" serunya sedikit membanggakan diri.
Yoonji mengernyit "Saya tau. Lalu apa hubungannya denganku?"
Lama sekali otak Yoonji mencerna keadaan. Jimin menanggapinya dengan diam, kepolosan gadis itu benar-benar membuatnya mengerang dalam hati.
Jimin mendengus "Kau hanya perlu menjadi istriku. Apa kau masih tidak paham?"
Disini antara Yoonji yang tidak bisa mencerna ucapan Jimin. Atau memang Jimin yang kurang pintar dalam menjelaskannya.
"Tapi, kenapa harus saya?" Ucap Yoonji menunduk menghindari tatapan tajam yang dilayangkan Jimin padanya.
"Begini nona Han-"
Yoonji mengangkat kepalanya, menatap Jimin dengan penuh penasaran. Menunggu bibir pria itu kembali berucap. Namun hanya helaan nafas dari pria itu yang terdengar, dengan wajah tenang walau tanpa ekspresi. Hingga maniknya kembali menatap Yoonji.
"... Aku dengar, setelah ayahmu meninggal usaha keluargamu bangkrut. Belum lagi dengan hutang yang begitu banyak, sampai ibumu harus bekerja dan sekarang kau yang menggantikannya. Itu benar?"
Ucapan yang baru saja di lontarkan Jimin membuat tubuh Yoonji bergetar hebat. Gadis itu menggigit keras bibir bawahnya dan meremas ujung bajunya kuat-kuat. Matanya pun seketika terasa memanas. Darimana Jimin tau pasal ayahnya?
"... Aku sudah melunasi semuanya"
Apa? Bagaimana bisa?
Ingin rasanya Yoonji berkata namun kenapa mulutnya mendadak bisu.
"Bagaimana jika kita membuat kesepakatan?" Sebenarnya Jimin mencoba untuk tetap tenang walau dalam hati rasanya ingin sekali ia meluapkan emosinya melihat gadis itu hanya diam dan diam.
"Kesepakatan?" akhirnya Yoonji mengeluarkan suaranya.
"Aku sudah melunasi semua hutang keluargamu. Sebagai gantinya, kita harus menikah. Bagaimana?"
"Tuan, ini tidak masuk akal"
"Kau hanya perlu memilih"
"Maksudku-"
"Jadi kau menolak?"
Yoonji mengangguk pelan. Gadis itu tau apa yang harus ia perbuat sekarang. Kesepakatan? Itu hal bodoh yang sama sekali tidak masuk akal. Atas dasar apa pria itu melakukan semua itu. Bahkan Yoonji masih sanggup untuk berusaha diatas kakinya sendiri, meskipun entah berapa lama lagi ia harus berjuang begitu keras demi melunasi hutang-hutang keluarganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband | Park Jimin
FanfictionMendapat tawaran bekerja sebagai pelayan rumah tangga, Han Yoonji justru terjebak dalam sebuah pernikahan dengan seorang CEO muda yang sangat sukses. Bernama Park Jimin. Pria dingin yang tak pernah memikirkan cinta dan pernikahan, kini harus menerim...