Part 48

387 34 6
                                        

Pagi ini Yoonji di kejutkan oleh kedatangan kedua mertuanya yang tiba-tiba.

"Eomonim? Abeonim?"

"Selamat pagi, sayang" sapa mereka dengan wajah sumringah begitu melihat Yoonji menghampiri mereka.

"Menantu kesayanganku.. Bagaimana kabarmu?" tanya nyonya Park dengan pelukan hangatnya.

Yoonji tersenyum senang membalas pelukan itu, "Baik, eomonim. Bagaimana dengan kalian?" balasnya, setelah itu Yoonji berganti memeluk ayah mertuanya.

"Sangat baik. Maaf ya kedatangan kami mengejutkanmu"

Yoonji tersenyum kikuk, "Tidak apa, abeonim. Aku senang kalian datang. Oh ya, apa kalian sudah sarapan?"

"Belum, nak. Ibumu ini sangat tidak sabar untuk cepat sampai. Kau bisa bayangkan jam berapa kami dari rumah untuk sampai disini sepagi ini" jelas tuan Park menggelengkan kepalanya pelan seakan tak percaya.

Yoonji sangat tersentuh dengan pernyataan ini, hingga kembali memberikan pelukan hangat untuk ibu mertuanya.

"Kalian pasti lelah. Istirahatlah sebentar. Setelah sarapannya siap aku akan memanggil kalian" ucap Yoonji dengan pelan.

"Baiklah, nak"

Nyonya Park memanggil dua pelayan disana untuk mengambil barang mereka dimobil. Yoonji mengernyit melihat mertuanya membawa dua koper besar. Apakah mereka akan menginap?!

"Kami akan menginap disini untuk beberapa hari" benar sekali dugaan Yoonji.

"Kau tidak keberatan kan, sayang?"

Yoonji yang masih setengah bingung tersenyum dan mengangguk, "Tentu saja. Aku justru senang" balasnya kikuk.

Bagaimana ini? Aku harus memberitau Jimin.

"Ah ya! Dimana suamimu, nak?"

"Sudah berangkat ke kantor, eomonim"

"Apa? Pagi sekali. Apakah dia sesibuk itu?"

"Mmm sepertinya begitu. Akhir-akhir ini dia sangat sibuk"

"Dia bekerja sangat keras sejak aku memberinya perusahaan" cicit tuan Park.

"Bahkan setelah punya istri dia masih saja seperti itu"

"Jimin telah menjadi pria yang tanggungjawab dan pekerja keras"

"Memang bagus. Tapi jika dibiarkan kapan kita akan menimang cucu?"

Sontak Yoonji tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan nyonya Park. Seharusnya Yoonji selalu siap dengan pembahasan ini, tidak ada yang tau bagaimana kondisi rumah tangganya 'kan?

"Kau baik-baik saja, nak?"

"I-iya, abeonim."

...

Akhirnya Yoonji dan ibu mertuanya sampai di gedung megah Park Group. Dua wanita itu memasuki gedung beserta dengan pengawal di belakangnya. Nyonya Park terheran dengan sikap Jimin yang posesif kepada istrinya namun, dengan dalih 'menjaga' keselamatan Yoonji maka nyonya Park hanya ber oh ria saja tanpa bertanya lebih.

"Kita langsung ke ruangannya saja"

"Iya, eomonim"

Aku harap wanita itu tidak ada disini.

Yoonji menarik napas dalam lalu membuangnya perlahan. Bibirnya tersenyum manis kala mertuanya merangkul dirinya menuju ruangan Jimin.

My Husband | Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang