Part 19

351 31 3
                                    

Waktu berlalu sangat cepat, hari demi hari telah berlalu. Tak terasa sudah satu minggu Yoonji menyandang status sebagai istri dari Park Jimin.

Yoonji tetap menjalani harinya seperti biasa, menjalankan tugasnya seperti awal ia datang ke rumah ini. Anggap saja ia sedang menjalankan peran sebagai istri sungguhan.

Ya, memang sejak awal ia masuk ke dalam keluarga Park yang statusnya asisten pribadi ia telah menjalankan tugas seorang istri bagi Jimin. Jadi apapun penyebutannya sepertinya tetap sama saja.

Awalnya Jimin menolak, namun Yoonji tetap ingin melakukan tugasnya dengan baik. Seperti Jimin yang telah menepati janjinya untuk menjamin kehidupan keluarganya. Jadi, tidak ada masalah.

Sejak menikah mereka hanya tinggal berdua. Karna rumah yang Yoonji tinggali selama ini ternyata adalah rumah pribadi milik Jimin.

Bibi Song? Nyonya Park memintanya untuk bekerja di rumahnya yang ada di Busan. Alasannya tidak lain untuk memberikan waktu khusus bagi pengantin baru itu.

Sekarang Yoonji telah berada di kamar Jimin untuk menyiapkan keperluan Jimin ke kantor. Kamar Jimin? Iya, mereka tidak sekamar. Alasannya sudah jelas. Jadi tidak ada yang perlu di masalahkan.

Tanpa menunggu Jimin selesai mandi, setelah semua keperluan suaminya siap ia akan segera turun ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Sarapan sudah siap, sekarang ia hanya perlu menunggu Jimin untuk turun.

"Kenapa dia lama sekali" gumamnya, biasanya Jimin sudah di ruang makan bahkan sebelum Yoonji selesai masak. Tapi kali ini ia belum juga melihat suaminya itu keluar kamar. Sudah hampir setengah jam ia menunggu.

Merasa tidak sabar untuk menunggu lagi akhirnya Yoonji memutuskan naik ke lantai dua untuk memeriksa suaminya itu. Namun ia urungkan ketika melihat Jimin sudah berjalan menuju ruang makan.

"Kau belum sarapan?" Tanya Jimin sembari duduk di kursi makan.

"Aku menunggumu" sahut Yoonji.

Mereka sarapan dengan tenang tanpa percakapan, seperti biasanya. Jimin tidak berubah sama sekali, ia tetap Jimin yang dingin dan tidak banyak bicara. Hal itu membuat Yoonji juga canggung sendiri jika akan bicara dengan pria itu.

Tiba-tiba suara bel rumah berbunyi dan seorang pelayan datang menemui mereka.

"Permisi, tuan. Maaf mengganggu. Di luar ada tamu yang mencari nyonya" ucap pelayan yang membuat Jimin mengerutkan keningnya begitupun dengan Yoonji.

"Siapa?" Tanya Jimin.

"Dia mengatakan istri dari sahabat tuan muda"

"Ya sudah, lanjutkan pekerjaanmu" ucap Jimin dan kemudian beralih menatap Yoonji dengan tatapan seolah bertanya.

"Aku akan menemuinya dulu"

Jimin hanya berdehem dan melanjutkan sarapannya. Entah siapa istri sahabatnya yang di maksud.

"Eoh, eonni?" seru Yoonji sedikit terkejut karna kedatangan Nan Hee yang tiba-tiba.

"Hai!" ucap wanita itu dengan mengangkat lima jari tangannya.

"Ayo, masuk eonni. Kebetulan kami sedang sarapan" ucapnya seraya mempersilahkan wanita itu untuk masuk.

"Ah, tidak perlu repot. Aku sudah sarapan tadi" sahutnya sembari masuk lalu menggandeng tangan Yoonji

"Kita duduk saja" lanjutnya dan Yoonji hanya tersenyum dan mengangguk, mungkin ada sesuatu yang penting untuk disampaikan pikirnya.

"Noona?" Tanya Jimin yang juga sedikit terkejut karna kedatangannya, ia sudah ada di ruang tamu saat ini.

My Husband | Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang