Part 15

372 37 6
                                        

"Kau benar-benar cantik, nyonya" ucap Jung Dae dengan tatapan kagumnya.

Melihat Yoonji memakai gaun berwarna putih tanpa lengan rancangannya itu terlihat sangat pas melekat di tubuh Yoonji.

"Tapi-"

"Hey, Jim! Lihatlah calon istrimu ini. Bukankah dia terlihat sangat cantik?" Tanya Jung Dae dengan antusias.

Jimin mengalihkan pandangan dari ponselnya untuk menatap Yoonji. Ia melihat dengab begitu intens dari atas sampai bawah. Cantik. Rambutnya yang di cepol membuat leher putihnya terekspose. Jimin sampai menelan saliva nya dengan kasar, ia begitu terpaku dengan pemandangan di depannya.

Yoonji hanya menunduk, tangan kanannya meremas kuat gaun yang di kenakan nya, sesekali tangan kirinya ia gunakan untuk menutupi bagian atas yang terbuka bahkan menampakan sedikit belahan dadanya, tentu ia sangat tidak nyaman dengan itu.

Dan Jimin menyadarinya. Ia pun tak ingin jika tubuh calon istrinya itu menjadi tontonan orang banyak, terlebih mata para lelaki. Ia membasahi bibirnya sebelum berucap.

"Ganti." ucapnya dengan membuang muka dan beralih untuk mengambil majalah yang ada dimeja kecil depannya.

"Tapi, Jim. Bukankah ini sa-"

"Aku tidak suka!" tegas Jimin dengan melayangkan tatapan mematikannya pada Jung Dae.

Jung Dae hanya tersenyum kaku dan segera menggiring Yoonji kembali memasuki ruang ganti "Baiklah, mari nyonya"

Setelah beberapa menit, tirai kembali terbuka. Yoonji melangkah mendekat pada calon suaminya. Jimin langsung menoleh, dilihatnya calon istrinya mengenakan gaun putih berlengan panjang bahan Lace yang terlihat sangat elegan.

Jimin terus menatap Yoonji dengan lekat. Cantik.  Tidak terlalu terbuka. Mewah. Sepertinya tidak ada masalah. Jimin mengangguk pelan dan Jung Dae menyambutnya dengan senyum sumringahnya.

"Ganti!" Sarkas Jimin tiba-tiba saat Yoonji berbalik badan, ini bahkan lebih buruk dari gaun sebelumnya. Bagian belakang gaun itu mengekspos penuh punggung mulus calon istrinya. Bahkan Jimin sendiri sampai tercengang sendiri melihatnya.

Ia tak mengerti mengapa Jung Dae memberikan calon istrinya gaun yang kurang bahan seperti itu.

Jung Dae maupun Yoonji tersentak dan terdiam beberapa saat. "Bukankah tadi kau menyetujuinya?" Tanya Jung Dae dengan wajah bingung.

"Aku tidak mengatakannya" balas Jimin dengan nada dingin.

"Aku melihatmu mengangguk tadi" sahut Jung Dae.

Jimin menatapnya dengan tajam dan Jung Dae langsung mengerti, ia memutar bola matanya malas dan kembali untuk memerintahkan pegawainya untuk mencari gaun lain.

"Apa-apaan itu" gumam Jimin.

Sudah memakan waktu lebih dari satu jam Yoonji terus berganti gaun. Semua yang di pilihkan oleh Jung Dae sudah sesuai dengan yang diminta oleh Jimin. Mewah dan pasti dengan harga yang mahal.

Namun, semua dibalas penolakan olehnya, entah yang tidak cocok, tidak suka, dan apapun itu. Yoonji sampai menahan amarahnya sejenak dengan perlakuan calon suaminya itu. Baginya alasan Jimin sama sekali tidak masuk akal.

"Baiklah, Jim. Aku harap kali ini adalah gaun terakhir yang dicoba oleh calon istrimu" ucap Jung Dae lemas dengan senyum lebarnya yang memaksa. Tentu saja, semua orang disana juga pasti lelah dan kesal dengan sikap Jimin yang seenaknya sendiri.

Jimin bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Yoonji yang memasang wajah datar. Menatap dengan intens gaun tersebut, dan juga si pemakai nya.

My Husband | Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang