Mendapat tawaran bekerja sebagai pelayan rumah tangga, Han Yoonji justru terjebak dalam sebuah pernikahan dengan seorang CEO muda yang sangat sukses.
Bernama Park Jimin.
Pria dingin yang tak pernah memikirkan cinta dan pernikahan, kini harus menerim...
"Aku tidak akan membebanimu dengan kewajiban sebagai seorang istri, tapi aku akan tetap bertanggung jawab atas dirimu sebagai suami. Kau hanya perlu menjadi istriku, bersikaplah bahwa kita adalah sepasang suami istri yang baik di depan keluarga ataupun media. Karna kehidupanmu tentu akan tersorot media masa setelah denganku"
Yoonji membulatkan matanya tidak percaya, hidupnya akan disorot media? Itu artinya kehidupannya akan diketahui semua orang?
"Kau tidak perlu khawatirkan soal itu. Seperti yang aku katakan, kau cukup menunjukan sikapmu sebagai istri dari Park Jimin. Jangan pernah membuatku malu"
"Aku mengerti" hanya itu jawaban terbaik yang Yoonji berikan. Mau mengelak atau menolak bagaimanapun semua tidak ada gunanya.
Yang paling ia khawatirkan adalah apakah pernikahan ini benar-benar hanya permainan saja?
"Satu hal yang harus kau ingat. Orangtuaku tidak mengetahui tentang kesepakatan pernikahan ini. Jadi, aku harap kau bisa menjaga rahasia ini dengan baik,"
"Iya, aku mengerti" ucap Yoonji dengan lemas, ia juga mengingat orangtuanya. Ia tak percaya pernikahan ini benar-benar seperti sebuah permainan.
~•°•°•~
Hari yang ditunggu pun sudah tiba. Hari dimana Han Yoonji akan menjadi istri dari CEO kaya raya bernama Park Jimin. Pernikahan mereka berlangsung dengan mewah di hotel megah milik keluarga nyonya Park, dengan pengawalan super ketat tentunya.
Saat ini Yoonji tengah di rias di ruang tunggu pengantin. Jantungnya sedari tadi berdetak sangat cepat. Ia sedikit meremas gaun pernikahannya guna menetralkan rasa gugup yang terus mendera nya.
"Anda baik-baik saja, nona?" Tanya seorang perias yang sedang memoleskan make up di wajahnya.
Yoonji tersadar dari lamunannya, "Ah, iya. Aku hanya sedikit gugup" jawabnya dengan tersenyum dan menghela nafasnya ringan.
Perias itu hanya tersenyum dan mengangguk saja. Mungkin takut jika terlalu banyak mengajak Yoonji bicara, akan berdampak pada make up nya. Tidak lucu sekali jika pemeran utama dalam acara bahagia ini harus kalah cantik dengan para tamu wanita yang hadir.
Setelah selesai, para perias keluar dari ruangan tersebut. Sebelumnya mereka memberi selamat pada Yoonji atas pernikahan nya dengan Jimin.
Yoonji melihat pantulan dirinya di cermin besar yang ada di ruangan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cantik. Gaun yang sangat indah dengan make up simple namun terlihat sangat segar dan menawan. Beda sekali dengan Yoonji dari biasanya, pertama kalinya ia melihat dirinya sendiri begitu cantik. Seperti pengantin sungguhan. Ya, memang benar.
Ia masih tak percaya bahwa dirinya akan menikah hari ini. Terlalu cepat memang.
"Kau beruntung sekali bisa menikah dengan pria seperti tuan Jimin, nyonya" ujar salah seorang perias sebelum benar-benar keluar dari ruangan.
