Malam ini Yoonji sedang mengemas perlengkapan untuk liburannya besok ke dalam koper. Selesai itu, Yoonji pergi ke kamar Jimin.
Yoonji terdiam tanpa mengetuk pintu karena pintu kamar Jimin terbuka. Dilihatnya sang suami yang tengah menelepon seseorang. Yoonji tersenyum melihat wajah bahagia dari suaminya. Senyum dan tawa dari wajah tampannya begitu mempesona.
"Aku tidak akan lama, sayang"
"..."
"Eoh, aku janji"
"..."
"Aku lebih mencintaimu"
Yoonji terus memperhatikan suaminya dari ambang pintu. Matanya memanas dan hatinya sangat perih. Jimin terlihat begitu mencintai kekasihnya.
"Ada apa?" ekspresi dan sikap yang jauh berbeda itu Jimin tunjukkan kepada Yoonji.
Yoonji tersenyum seadanya, "Apa kau sudah menyiapkan keperluanmu?" tanya Yoonji.
Jimin melirik ke arah koper yang terbuka diatas ranjangnya, "Belum" jawabnya sambil berjalan ke arah sofa.
"Mau kubantu?"
"Tidak perlu. Kau tidur saja"
"Tidak apa-apa, aku juga belum mengantuk"
"Terserah" Yoonji pun tersenyum dan masuk ke kamar Jimin.
Jimin terus fokus bermain ponselnya, tak menoleh sedikitpun pada Yoonji yang sedang menyiapkan keperluannya.
"Apa masih ada yang ingin kau bawa lagi, Jimin-ssi?"
Jimin menoleh dan melihat ke arah kopernya, kemudian menggeleng, "Sepertinya tidak" ucapnya.
"Baiklah, semua sudah kusiapkan disini. Aku akan kembali ke kamar sekarang. Selamat malam"
Jimin hanya berdehem. Yoonji pun keluar dari kamar suaminya. Ditutupnya pintu itu dengan pelan. Helaan nafasnya terdengar begitu berat, Yoonji tak bisa menahan air matanya lagi dibalik pintu itu. Ini berat, sungguh.
...
Pagi hari telah tiba, setelah sarapan Jimin dan Yoonji menunggu kedatangan para sahabatnya di ruang tamu, karena mereka sepakat untuk berkumpul dirumah Jimin. Yoonji menunduk memainkan jarinya, sedangkan Jimin sibuk dengan ponselnya.
"Yoonji, ini untukmu" bibi Song memberikan setoples cookies padanya.
"Benarkah? Terimakasih, bibi" ucapnya sumringah.
Jimin menoleh, kemudian tersenyum kecil melihat istrinya seperti anak kecil yang senang karena diberi lolipop.
Akhirnya, yang ditunggu pun datang. Mereka langsung masuk mobil dan melaju melewati jalanan kota Seoul yang padat.
Sesampainya di mansion mewah milik Jimin, mereka semua langsung masuk ke dalam. Dibantu beberapa orang dengan pakaian hitam putih untuk membawa barang bawaan mereka. Sepertinya Jimin sudah memberitau suruhannya sebelum kesini.
"Akhirnya kita sampai!" seru Taehyung sembari merenggangkan ototnya.
"Haahhh perjalanan kali ini sangat melelahkan" ucap Jungkook.
"Apa? Kau hanya asik makan dan tidur sedangkan aku yang menyetir!" seru Taehyung dengan keras. Namun Jungkook terus berjalan tak peduli.
Diwaktu yang sama, Yoongi merangkul Hyeri, "Pasti anak appa juga lelah, maafkan appa, hm?" cicitnya seraya mengelus perut buncit istrinya itu dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband | Park Jimin
FanficMendapat tawaran bekerja sebagai pelayan rumah tangga, Han Yoonji justru terjebak dalam sebuah pernikahan dengan seorang CEO muda yang sangat sukses. Bernama Park Jimin. Pria dingin yang tak pernah memikirkan cinta dan pernikahan, kini harus menerim...