Part 29

352 31 0
                                    

Sudah pukul 1.17 dinihari, namun Yoonji masih mondar mandir di dalam rumah mewah milik suaminya. Rasa kantuk bahkan sama sekali tak ia rasakan, bagaimana bisa ia tidur sedang suaminya tidak ada kabar sama sekali.

Ya, sejak dari rumah Hoseok hingga sekarang Jimin masih belum pulang. Bahkan ia tak mengantar istrinya ke rumah.

"Tidak biasanya seperti ini" nadanya terdengar sangat khawatir, selarut apapun Jimin pulang ia tidak pernah melewati pukul dua belas malam. Dan sekarang? Kemana pria itu?

Berkali-kali ia mencoba menghubungi nomor suaminya namun nihil, Jimin tidak menjawab. Yoonji semakin khawatir karna saat terakhir kali sebelum ia kembali dari rumah Hoseok, Jimin terlihat sangat lesu dan seperti banyak pikiran yang sedang membebaninya.

Yoonji tidak tau apa yang telah suaminya alami beberapa hari ini.

"Apa aku minta nomor Taehyung pada Nanhee eonni saja?" Gumamnya, karna terakhir kali Jimin pergi bersama Taehyung.

"Tidak mungkin, ini sudah terlalu malam. Tidak sopan sekali" lirihnya kemudian.

"Apa dia di kantor?"

"Sepertinya tidak mungkin juga"

Wanita itu kembali menghembuskan nafasnya kasar, ia terus melihat arah pintu besar yang merupakan pintu masuk rumah mewah ini. Berharap pintu itu terbuka membawa suaminya masuk.

"Sekarang siapa yang harus aku hubungi!" Ucapnya sedikit frustasi.

Yoonji sangat khawatir, entah kenapa perasaannya sangat tidak enak. Ia takut terjadi sesuatu pada suaminya itu. Ia kemudian merebahkan tubuhnya ke atas sofa, helaan nafas kembali terdengar darinya.

Ia memejamkan mata sejenak kemudian terkekeh, "Apa yang sedang aku lakukan disini?"

Matanya terbuka menatap langit-langit ruang tamu dengan tatapan kosong "Menunggu seseorang yang bahkan tidak memikirkanku sama sekali" ia kembali tersenyum miris.

"Apa sebenarnya tujuanmu dengan pernikahan ini?" Ucapnya dengan lirih, ingin sekali ia menanyakannya langsung pada Jimin.

Jemarinya bergerak untuk membuka layar ponsel kemudian kembali menelepon suaminya. Ia harap kali ini pria itu mengangkatnya.

Mungkin sudah seratus kali Yoonji mencoba namun tetap masih tidak ada jawaban sama sekali. Yoonji melempar ponselnya ke sofa saat panggilan itu kembali tak mendapat respon dari Jimin.

Sementara di sisi lain, seorang pria tengah berdiri di depan jendela besar yang menampakan gemerlapnya kota Seoul dari ketinggian di malam hari. Pandangannya lurus kedepan, dengan sebotol wine berada di tangan kanannya.

Pria itu terus meneguk minuman itu, ini sudah botol kedua yang ia minum. Keadaannya tak kalah menyedihkan, baju kemeja dengan kancing terbuka berantakan, rambut acak-acakan, bahkan wajah dan matanya sudah memerah.

"Park Jimin! Hentikan! Kau sudah minum terlalu banyak!" Teriak Taehyung saat melihat Jimin hendak membuka botol wine lagi yang masih baru.

Namun Jimin sama sekali tidak mendengarkannya, ia tetap menikmati minumannya dengan santai. Taehyung bergerak menghampiri Jimin kemudian merebut botol wine yang ada ditangan sahabatnya itu.

"Kau ada masalah apa?" Tanyanya mencoba untuk tetap tenang.

Sejak mereka datang ke apartemen Taehyung, Jimin tak bersuara sama sekali. Taehyung selalu bertanya ada apa, namun Jimin tetap diam dan hanya menikmati wine nya. Membuat Taehyung geram padanya.

Taehyung tau, Jimin tidak akan seperti ini kecuali ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Untuk kali ini, Taehyung sama sekali tak mengerti apa yang sedang dipikirkan sahabatnya.

My Husband | Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang