Budayakan membaca sampai selesai.
.
By. Kanti
-----Happy Reading-----
.
''Gina, Gina.'' Panggilan Amel dengan nada nya yang terdengar panik menarik perhatian Gina. Dia langsung menoleh kearah Amel yang duduk di sebelahnya.
''Kenapa Mel?''
''Benar kata gua Gin, lo jangan taruh semua kepercayaan lo sama Reno.'' Gina diam tidak mengerti. ''Lihat deh, Reno sama Shani!'' Gina mengikuti arah mata Amel yang mengarah tak jauh dari sini. Memang benar yang dikatakan Amel. Reno menghampiri Shani tanpa disusul oleh Jourdy dan Fino.
''Astaga Amel, pikiran lo jangan kemana-mana deh! Paling juga Reno mau ngucapin selamat ke Shani soal kemenangan olimpiade kemarin.'' Itu yang ada dipikiran Gina. Dia mah pisitif thingking.
Cuma sayang pikiran Amel berbeda. Pikiran Amel berada di pihak overthinking di tambah dengan negative thingking. Atau memang itu sudah bawaan dari orok.
''Engga, engga. Mereka kayaknya bukan ngomongin soal olimpiade deh. Lihat Gin, Reno aja sampai nyegat Shani buat lewat. Reno juga sampai senyum-senyum gitu ke Shani padahal Shani nya engga. Gua yakin pasti si Reno lagi ada sesuatu sama Shani. Jangan-jangan Reno suka lagi sama Shani?'' Oceh Amel dengan segala yang ada dipikirannya tentang objek yang di tangkapnya.
Gina menggelengkan kepalanya sabar. ''Amel. Lo bisa nggak sih, positif thinking? Jangan karena lo lihat Reno yang bertingkah seperti itu sama Shani terus lo mikir mereka ada apa-apa. Harus nya lo itu dukung gua Mel bukan bikin gua jadi overthingking!'' Omel Gina. Nggak suka deh sama pemikirannya Amel. Nggak pas buat di dengar.
Benar kata Gina.
''Iya sorry Gin. Gua tuh, khawatir sama lo. Lagian gua begini karena gua nggak mau lo sakit hati. Lo tau kan, kisah sepupu gua yang malang?'' Gina mengangguk. ''Gua nggak mau Reno sama kayak dia yang bikin hati cewek sakit Cuma karena sikapnya yang baik. Gua juga nggak mau lo jadi korbannya. Gua pengin lo happy.'' Jelas Amel teringat oleh sepupu nya.
Gina mengangguk. ''Thanks karena lo udah khawatir sama gua. Tapi gua saranin lo jangan berlebihan menilai apa yang lo lihat. Gua nggak mau jadi kepikiran gara-gara omongan lo.'' Sedikit nasihat dari Gina untuk Amel.
Senyuman Amel yang imut keluar. ''Siap nyonya!''
Gina tertawa kecil.
***
Bibir Reno tersenyum tipis sambil mengunyah siomay. Tidak masalah dengan pertanyaan yang ia dapat dari dua temannya. Selesai mengunyah Reno mencoba menjelaskan kepada mereka berdua.
''Kalau gua incar dia kalian percaya nggak?''
''Uhuk! Uhuk!'' Jourdy berhasil dibuat tersedak.
''Pelan-pelan Jour, gua nggak minta gorengan lo kok.'' Sahut Fino menepuk-nepuk pundak Jourdy pelan.
''Ren, jangan bercanda deh. Lo incar Shani dunia langsung ancur!'' Sahut Jourdy, wajahnya merah gara-gara tersedak barusan. Tenggorokan nya juga masih terasa seperti ada yang mengganjal.
Reno terkekeh, ''Gua bercanda kali. Lagian Shani bukan tipe gua. Tipe gua tuh, yang kayak Gina. Yang cantik, baik, pintar, penyabar, penyayang, dia juga nggak barbar kayak Shani.'' Mungkin ini cukup sebagai penjelasan dari Reno sebagai bentuk klarifikasi.
Jourdy menghembuskan napasnya lega setelah minum beberapa tegukan es Teh. ''Gua pikir beneran.'' Tenang sudah jiwa dan raganya.
''Kalau beneran emang kenapa Jour? Kan, bagus kalau Reno jadi adik ipar lo.'' Sahut Fino dengan entengnya bilang begitu.
Meja di pukul pelan oleh Jourdy. ''Eh, gua kenal banget Shani orangnya kayak gimana. Kalau Reno jadian sama Shani yang ada Reno bisa masuk RSJ karena harus mengurus cewek barbar dan nggak beradab kayak Shani. Gua sebagai abang nya yang Cuma beda beberapa jam aja capek berhadapan sama dia.'' Panjang Jourdy menjelaskan bagaimana rasanya menjadi abang yang lelah dengan kelakuan adiknya yang super barbar.
Tapi Jourdy beruntung karena wajahnya tidak kembar identik dengan wajah Shani. Jourdy tidak mengharapkan itu. Apa kata rumput yang bergoyang?
Reno dan Fino tertawa mendengarnya. Ya, mungkin itu takdir seorang anak kembar yang tidak identik.
''Itu nasib namanya.'' Sahut Fino, Reno terkekeh.
***
Bel pulang berbunyi membangunkan siswa-siswi yang ngantuk. Termasuk Fino yang akhirnya bisa lepas dari rasa ngantuknya.
''Jangan lupa minggu depan tugas di kumpulkan untuk di nilai dan di presentasikan.'' Suruh guru mapel.
''Iya bu!'' kompak semua murid sebelum pulang.
''Oke. Selamat sore sampai bertemu di pertemuan selanjutnya.''
''Sore bu!'' kompak semua murid lagi.
Tugas lagi, tugas lagi.
''Gina.'' Reno yang sudah siap menggendong tas berdiri di samping Gina yang masih merapikan buku-bukunya. ''Balik bareng gua yuk?'' ajak Reno.
''Gina mau balik sama gua!'' sahut Amel.
''Gin, lo maunya sama gua, kan?'' tanya Reno.
Gina tersenyum lalu berdiri sambil menggendong tas nya. ''Sorry ya Reno, gua harus balik bareng sama Amel soalnya gua ada perlu sama dia.'' Jawaban yang mengecewakan.
Reno melihat Amel yang menjulurkan lidah kepadanya. Dasar cewek menyebalkan. ''Yaudah nggak apa-apa tapi ingat Gin, lo harus hati-hati sama Amel.'' Ucap Reno lalu mendekati wajahnya ke telinga Gina. ''Secara Amel itu hidupnya udah bagaikan parasit yang merugikan lainnya.'' Bisiknya namun tetap bisa didengar jelas oleh Amel.
Plak!
Mantap.
''Aduh! Gila lo Mel! Sakit tau!'' Reno mengelus-elus lengannya yang berhasil dipukul oleh pukulan Amel dengan tas nya.
''Mampus!''
Jourdy dan Fino malah tertawa. ''Mel, tenaga lo kuat juga ya buat pukul Reno pake tas lo?'' heran Jourdy.
''Meskipun badan gua kecil tapi tenaga gua besar!'' ujar Amel membanggakan dirinya yang berguna. Setidaknya hidup bukan hanya untuk menjadi beban orang lain.
''Gina. Lo lihat kelakuan teman lo? Jahat banget sama gua!'' Reno sudah seperti anak kecil yang merengek kepada ibunya gara-gara di bully oleh temannya.
Amel membalasnya dengan juluran lidah. ''Wlee..emang enak?''
''Ish! Untung lo cewek. Kalau lo cowok udah gua baku hantam.'' Reno gemas.
Yang kalian harus tau kalau pertemuan Reno dan Amel juga diawali oleh ribut. Saat MOS Amel dibuat malu dan harus mendapat hukuman dari kakak OSIS gara-gara Reno. Pokok nya semua karena Reno. Dan semenjak kejadian itu kesini nya Reno dan Amel sering banget ribut seperti Tom and Jerry. Mereka yang sering meramaikan kelas yang kadang sepi. Tapi sekalinya mereka akur dunia terasa amat tenang dan damai. Namun itu terlihat sangat aneh.
''Hai Shan.''
.
.
.
- Can I? 3 -
#next4
Hai guys!
Gimana nih, sama Can I? chapter 3?
Ini adalah second story author, so kalian JANGAN LUPA untuk VOTE, KOMEN dan DUKUNG ya?
Kalau ADA TYPO langsung KOMEN aja ya?
Thank you, see you!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I? ( End )
Teen FictionLagi Di Revisi !!! CAN I ? - Universe High School Part.2- . Yang namanya hidup di bumi pasti ada aja masalahnya. Ini bukan hanya soal cinta remaja aja yang terkadang membosankan. Ini adalah cerita tentang kehidupan yang rumit yang bukan hanya terja...