Budayakan membaca sampai selesai.
.
By. Kanti
-----Happy Reading-----
.
Suara bel sekolah sudah berbunyi beberapa kali. Dari bel masuk, bel pertanda satu jam pembelajaran, bel pertanda dua jam pembelajaran bahkan sampai bel istirahat pun sosok Reno tidak muncul di area sekolah.
Heran.
Teman-temannya dibuat heran oleh Reno yang tiba-tiba bolos. Bahkan guru pengajar pun juga dibuat heran. Ini bukanlah sebuah keajaiban.
Kini Jourdy dan Fino makan di kantin berdua. Oh salah, bertiga. Ya, bertiga dengan Amel yang tiba-tiba ikut gabung mereka. Dia mulai merasa lelah harus hidup di sekolah tanpa sosok Gina yang biasanya selalu dengannya.
''Kusut banget muka lo Mel?'' tanya Fino lalu memasukan sebutir siomay yang sudah terlumuri sambal kacang ke dalam mulutnya.
Sambil mengaduk makanannya pelan dan dengan wajah yang kata Fino kusut itu, Amel menjawab, ''Gua kangen Gina di sekolah Fin. Udah lama loh Gina nggak masuk.'' keluh Amel rindu sosok gadis itu.
''Di kira Gina Cuma sakit demam atau flu?'' kata Jourdy. ''Udah Mel, it's okay nggak ada Gina kan, ada kita berdua yang juga teman lo. Kalau butuh sesuatu lo bisa panggil kita. Ya kan, Fin?'' nah, Jourdy benar.
Fino mengangguk setuju dengan perkataan Jourdy barusan. ''Iya Mel, jangan ketergantungan sama Gina. Manusia makin tua harus bisa belajar mandiri. Apa-apa sendiri. Karena nanti kalau kita mati pun kita akan sendiri Mel, di alam kubur.'' Ujar Fino dengan sedikit ceramahnya. Ini baru sebuah keajaiban.
Amel menghela. ''Terus Reno kemana? Kenapa dia bolos? Kalian nggak chat dia?'' tiga pertanyaan sekaligus Amel beri kepada mereka.
Jourdy dan Fino saling bertatapan satu sama lain tapi tidak menimbulkan perasaan baper. Itu artinya mereka masih jadi manusia normal.
''Nggak tau Mel, chat dari gua aja nggak di balas. Mungkin aja dia belum diijin bokapnya masuk sekolah.'' Itu menurut Jourdy.
''Tapi Jour, kalau emang tangan kiri Reno masih sakit harusnya dia kirim surat kan? Atau setidaknya dia chat kita lah atau balas chat dari lo, kan tangan kanannya masih sehat.'' Itu menurut Fino. Agak jengkel juga sih.
Hayooo, yang benar yang mana?
''Benar kata lo Fin, oke deh untuk memastikan kalau Reno beneran sakit nanti sepulang sekolah kita ke rumah Reno. Mel, lo mau ikut?''
Amel menggeleng. ''Engga deh, gua males.''
***
''Minggu depan adalah penilaian jadi saya harap di rumah kalian jangan bersantai ria karena penilaian yang saya ambil adalah ketepatan Teknik yang kalian lakukan dan berapa banyak bola yang berhasil masuk ke gawang. So, pertemuan hari ini saya akhiri. Sekian. Sampai bertemu minggu depan.'' Pak Johan membubarkan murid-muridnya dan mereka bubar dari lapangan futsal untuk istirahat.
''Kecuali Shani!'' ternyata itu tidak berlaku untuk Shani yang tiba-tiba dihentikan dan dipanggil.
Gadis itu, dia melangkah menghampiri Pak Johan yang masih berdiri di tempatnya. ''Ada apa pak?'' tanya Shani tidak tau.
''Ke mana Ayu? Kenapa dia tidak masuk?'' tanya Pak Johan. Shani pikir Pak Johan tidak akan mempertanyakan pertanyaan itu. Ternyata Shani salah. Sok tau banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I? ( End )
Teen FictionLagi Di Revisi !!! CAN I ? - Universe High School Part.2- . Yang namanya hidup di bumi pasti ada aja masalahnya. Ini bukan hanya soal cinta remaja aja yang terkadang membosankan. Ini adalah cerita tentang kehidupan yang rumit yang bukan hanya terja...