Can I? 18. Unclear Feeling

99 45 12
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

Ini sudah dua jam lamanya. Orang yang di tunggu-tunggu belum kunjung datang juga. Helaian napas Gina menandakan kalau ia sudah lelah menunggu. Amel yang duduk di sebelahnya melihat Gina sudah tidak semangat.

''Udah lah, Gin, jangan terlalu mikirin Reno yang katanya mau datang. Gua nggak mau ya, lihat muka lo murung kayak gini.'' Amel protes karena Amel juga sebal. Reno, bisa-bisanya dia berjanji mau datang menjenguk Gina langsung sepulang sekolah dan sampai sekarang anak itu belum datang juga.

''Positif thingking aja Gin, kalau jalanan macat.'' Ujar Amel lalu kembali scroll Instagram.

''Sampai tiga jam?''

''Ya mungkin.'' Jawab Amel ragu. Ia sendiri juga lelah menunggu beban bernama Reno yanf tak kunjung datang. Amel tidak tau rute mana yang Reno lewati sampai belum kunjung datang.

Seharusnya Gina bisa berpikir positif bukan malah overthingking. Entah kenapa semenjak di rumah sakit perasaan Gina makin tidak tenang. Gina tidak tau apa yang terjadi di luar sana.

Tiba-tiba kedua bola mata Amel membulat ketika mendapati sesuatu yang ia lihat di salah satu postingan insta story seseorang. ''Sumpah, sumpah, gua nggak salah lihat?'' hebohnya memunculkan penasaran di pikiran Gina.

''Kenapa Mel?''

''Gina.'' Amel menatap Gina yang menunggunya memberitahu. ''Gua jamin setelah ini overthingking lo makin besar dan perasaan lo udah nggak main-main lagi. Perasaan lo diguncang oleh gempa yang berskala besar.'' ocehan Amel saja sudah membuat keguncangan berskala besar.

Gina jengkel. ''Apaan sih, Mel spill dong?''

''Nih, alasan Reno nggak datang ke sini.'' Amel memberikan ponselnya kepada Gina supaya ia juga bisa melihat apa yang dilihatnya barusan.

Tidak ada keburaman sama sekali. Sangat jelas kedua mata Gina melihat unggahan insta story di akun Instagram Reno. Sebuah foto yang menampakan dirinya dengan seorang gadis yang ia kenal, Shani. Mereka berdua tampak tersenyum bersama.

Benar kata Amel. Overthingking makin membesar dan ada guncangan yang kini mengguncang perasaan Gina jadi tidak teratur. Tidak kuasa Gina melihat foto itu bahkan Gina tidak kuat melihatnya lama.

Kini pandangan Gina lurus ke depan dengan tangan nya yang lemas memeang ponsel Amel. Sesak di dada juga tidak bisa dihentikan. Menangis pun tidak bisa. Bahkan tepukan pelan dari Amel di pundaknya tidak berhasil menenangkan pikiran Gina.

Ini real cemburu.

''Mel,''

''Iya Gin.''

''Gua boleh minta tolong?'' pintanya sambil menatap Amel penuh harapan.

''Boleh banget. Gua siap 45 bakal bantuin lo.''

***

Akhirnya genap juga Shani sampai di rumahnya. Padahal rencana awal sepulang sekolah Shani langsung mau main bareng game online dengan teman online nya. Dan sekarang harus ditunda.

''Dari mana aja lo?'' Jourdy yang baru keluar kamar melihat Shani yang hendak mau masuk kamarnya bertanya. Dan berujung Shani berhenti tidak jadi masuk ke kamar dulu.

''Kepo.''

''Eh, Shan.'' Cegah Jourdy ketika Shani ingin masuk ke kamarnya lagi.

Shani menghela kesal. ''Apa?''

Jourdy mendekati Shani sambil menyimpan beberapa pertanyaan di benaknya. ''Lo serius sama Reno?''

''Serius apanya?'' Shani sungguh tidak tau.

''Jadian.''

PLAK!

''Aw! Shan! Sakit!'' sebal. Kenapa harus mulur Jourdy yang kena.

''Jaga tuh, mulut lo. Gua kan, udah pernah bilang kalau gua Sukanya sama Arthur bukan sama Reno. Nggak mungkin gua jadian mengorbankan diri gua buat jadian sama cowok yang nggak gua suka.'' Jelas Shani harusnya bisa membuat Jourdy percaya dengannya.

''Terus tadi apa? Kenapa lo bisa jalan sama Reno?''

''Hhh, gua Cuma bantuin Reno aja. Motornya mogok dan gua nggak tega lihatnya. Udah deh, Jourdy, jangan mikir macam-macam. Hapus tuh, pikiran negative lo!'' Jelas Shani lagi dan akhirnya bisa masuk ke kamarnya.

''Shan.'' terakhir, sebelum Shani menutup pintu kamarnya, Jourdy memanggil.

''Apa lagi?''

''Jaga perasaan orang lain.'' Kata Jourdy.

Shani menghela tanpa menjawab lalu menutup pintu kamarnya.

Tas digantung di gantungan tas lalu bergegas ganti baju. Semua beres Shani langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia merasa ada sedikit pegal di lehernya. Ah, rasanya enak ketika merebahkan tubuh ketika sedang kelelahan.

Sambil menatap langit kamarnya Shani sempat kepikiran akan hal yang mengganggu pikirannya. Apa yang sudah di lakukan bersama Reno tadi, apa itu salah? Ada beberapa persen Shani menyesal melakukan itu karena Shani tau apa akibatnya.

Dan sekarang sebalnya Shani tiba-tiba kepikiran Reno yang ternyata memiliki sisi romantis yang belum diketahuinya. Sial. Itu bukanlah hal baik.

Napas Shani dibuang perlahan. ''Pantas aja Gina suka sama Reno. Cuma dibilang cantik aja udah baper. Astaga Shani, ingat lo suka sama Arthur jangan baper sama Reno. Ihh tuh anak sembarang banget godain anak orang. Pokok nya gua akan bikin pelajaran sama dia kalau sampe gua baper lagi.'' Shani gemas sendiri. Sebal dan juga jengkel bisa-bisanya Cuma dengan sebuah kata berhasil membuat Shani baper.

Shani menghambil handphone nya yang berbunyi notifikasi. Ia melihatnya, ada sebuah pesan masuk dari seseorang.

Reno.

20.00

Thanks ya yang tadi.

Panjang umur banget. Baru dipikirin langsung nongol notif dari Reno.

Shani tidak ada niatan untuk membalas pesan dari Reno. Ia memilih untuk kembali merebahkan tubuhnya. Ingin sekali Shani rileks tanpa memikirkan apapun di kepalanya. Buang racun yang mengganggunya. Menarik aura positif supaya dirinya kembali semangat.

Lagi.

Ada bunyi notifikasi dari handphonenya. Shani kembali mengecek. Pesan dari Reno lagi.

Reno

20.02

Besok ketemuan yuk, gua ada something buat lo. Sebagai rasa terimakasih gua aja Shan, mau ya?

Seperti tadi, Shani hanya membaca pesannya tanpa membalas.

Di rumah Reno tau kalau pesan nya hanya di baca saja oleh Shani tanpa di balas. Padahal Reno sedang menunggu balasan pesan dari Shani.

''Ck, Shan, lo nyebelin banget sih Cuma read pesan gua?''

.

.

.

- Can I? -

#next19

Hai guys!

Gimana nih, sama Can I? chapter 18?

Ini adalah second story author, so kalian JANGAN LUPA untuk VOTE, KOMEN dan DUKUNG ya?

Kalau ADA TYPO langsung KOMEN aja ya?

Thank you, see you!!!

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang