Can I? 47. Irwan Murka

82 42 17
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

Flashback

Sesuai alamat yang Robin dapatkan dari Johan beberapa waktu lalu, Robin menghentikan motornya di depan rumah yang terlihat sangat sederhana. Selepas melepas helm dan turun dari motor Robin jalan masuk berhenti di depan pintu lalu mengetuk pintu itu. Tidak lama seorang pria yang umurnya lebih tua darinya keluar.

''Permisi Pak, saya mengganggu waktu bapak.'' ucap Robin sopan.

''Oh iya, tidak apa-apa. mas siapa ya, ada perlu apa Mas datang kemari?'' Irwan tidak tau apa alasan pria itu datang kemari bahkan Irwan saja tidak mengenalnya.

Robin menjulurkan amplop cokelat itu kepada Irwan lalu berkata, ''Ini Pak saya mendapat laporan tentang Reno. Saya harap bapak bisa menegur Reno karena apa yang dilakukan Reno itu sudah mencemari nama baik sekolah.'' jelasnya dalam hati Robin ia amat puas.

Tidak ada kecurigaan yang tersimpan di benak Irwan tentang Robin. Irwan hanya menerima saja karena rasa penasaran itu hanya untuk isi amplopnya.

''Terimakasih ya?''

''Sama-sama pak, saya permisi.''

Robin kembali ke motornya dan sebelum pergi Robin memperhatikan Irwan dengan senyuman liciknya sampai Irwan masuk ke dalam rumahnya lagi. Rencana berhasil. Setelah ini akan ada bencana yang melanda di rumah ini.

Irwan duduk sambil membuka amplop cokelat itu pelan-pelan supaya tidak rusak. Ia menemukan beberapa foto di dalamnya. Irwan menatap lekat foto-foto itu hingga mulutnya sedikit membuka karena kaget.

Irwan syok seketika setelah melihat foto-foto yang ia dapatkan dari pria tadi. Satu-persatu Irwan melihatnya dan semuanya kompak membuat Irwan geleng kepala bahkan elus dada. Ia segera menelpon Reno menyuruhnya untuk pulang karena Irwan butuh penjelasan tentang foto-foto ini.

***

Irwan berdiri dari duduknya jalan mendekat kearah Reno dengan api amarah. Bukan Cuma amarah, Irwan berhasil dibuat kecewa dengan anaknya sendiri. Tidak disangka saja anak seperti Reno bisa membuat sebuah kejutan yang luar biasa bahkan Irwan sendiri tidak tau selama ini. Hebat banget.

''Apa maksud dari foto-foto ini?'' Irwan memperlihatkan foto-foto yang dipegangnya kepada Reno.

''Pak, Reno bisa jelasin.'' Takut, Reno takut dengan Irwan yang murka. Dengan beberapa foto yang dipegang Irwan, yang jelas itu perbuatan pria brengsek dan munafik yang sekarang entah pergi ke mana. Yang pasti pria itu saat ini sedang berbahagia diatas penderitaan Reno.

The real damn man.

Foto-foto itu dilempar ke Reno tapi tidak terkena wajahnya. ''Bapak kecewa sama kamu Reno.'' Dengan tajamnya tatapan Irwan, dengan kekecewaannya Irwan tidak segannya mengeluarkan kata kecewa dihadapan anaknya. ''Bapak kecewa karena kamu lupa sama ucapan bapak! Bapak pernah bilang jangan pernah masuk ke klub walaupun Cuma sekadar duduk! Itu tempat bahaya Reno! Sedikit kamu mencoba untuk masuk itu sama saja kamu menggores hati bapak dengan pisau!'' omel Irwan. Amarah nya terus menguasai sampai nada suaranya tidak bisa diatur pelan. Bahkan Irwan sampai tidak ingat kalau ada tetangga di sebelah rumahnya.

''Bahkan kamu berani memakai baju bartender dan bermain dengan wanita. DI MANA OTAK WARAS KAMU RENO!!''

''DI MANA HEH?''

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang