Can I? 48. Amarah Fino

83 46 16
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

Shani yang baru saja keluar dari perpustakaan tiba-tiba dibuat penasaran dengan orang-orang yang berbisik-bisik membicarakan sesuatu yang sama sekali Shani tidak tau. Ia menghampiri satu gerombolan untuk bertanya.

''Permisi, ini ada apa ya? Kok kayaknya ada berita heboh.'' Shani kepo. Kepo banget malah.

Salah satu dari mereka menyahuti. ''Lo belum lihat berita sekolah kita?''

Shani menggeleng. ''Belum. Berita apaan sih?''

Salah satu dari mereka menunjukan berita yang berhasil menggemparkan satu sekolah. Astaga, ini foto Reno. Kenapa bisa? Siapa yang menyebarkan foto-foto ini? Dan caption yang tertulis di berita itu adalah tuduhan.

Tanpa penutup, Shani langsung lari menuju kelasnya Reno mencari Reno yang ternyata tidak ada. Hanya ada Amel, Jourdy dan Fino yang menatap kompak Shani dengan ekspresi yang sama.

''Reno mana?'' Shani khawatir berita ini makin tersebar luar merata.

Jourdy bangun dari duduknya, ''Shan, lo tau berita ini?''

Shani mengangguk. ''Iya, gua tau. Dan ini semua nggak bener. Kita harus cari Reno sekarang.'' Paniknya.

***

Kesadaran Reno terhadap tatapan sinis dan bisikan-bisikan orang-orang yang Reno temui memang sangat risih. Reno berusaha untuk tidak menggubrisnya dan tetap terus jalan ke kelas. Hingga langkahnya terhenti ketika ia mendapat panggilan dari Bu Ita.

''Reno, ikut ke ruangan saya sekarang.'' Perintahnya.

''Iya bu.'' Nurut, Reno mengikuti Bu Ita ke ruang BK.

Di sana ada kepala sekolah juga dan bahkan tidak sedikit orang-orang yang mengintip lewat jendela karena penasaran apa yang akan Bu Ita dan kepala sekolah lakukan kepada Reno.

''Reno coba jelaskan foto-foto ini kepada kami.'' Bu Ita menyodorkan ponselnya supaya Reno bisa melihatnya jelas.

Pantas saja semua orang menatapnya sinis dan membisikinya. Ini sebabnya. Dua kali pria brengsek itu mempermalukan Reno, dua kali Reno akan membuat pria itu menderita bahkan lebih.

''Maaf sebelumnya Bu Ita, Pak Edo. Yang ada di foto ini itu memang saya dan untuk foto yang ini,'' Reno menunjuk foto dirinya yang terlihat seperti orang ciuman bersama wanita. ''..ini saya dijebak oleh seseorang. Saya tidak mungkin melakukan hal menjijihkan seperti ini bersama wanita di klub. Saya bukan cowok seperti itu.'' jelas Reno berharap mereka akan mempercayainya.

''Kalau begitu kenapa kamu bisa bekerja sebagai bartender padahal kamu tau kalau klub itu bukan tempat yang sesuai dengan kamu? Kamu ini masih jadi seorang siswa Reno. Bahkan jika kamu sudah lulus dari sekolah pun, saya tetap tidak suka melihatnya.'' tanya Bu Ita mendahului Pak Edo. Bu Ita heran juga.

''Saya butuh uang untuk pengobatannya Gina. Dan saat itu Cuma ini pekerjaan yang bisa menerima saya.'' Jawab Reno.

Bu Ita menarik napasnya lalu membuangnya, memandang Pak Edo yang tampak bingung dengan kelakuan Reno. Siswa yang terkenal dengan kecerdasannya tapi berani mengambil resiko berbahaya seperti ini.

Shani, Jourdy, Fino dan Amel menerobos kerumunan itu dan berhasil berdiri di barisan paling depan supaya bisa melihat jelas. Shani, ia khawatir dengan kejadian ini akan membuat Reno dijatuhi hukuman.

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang