Can I? 5. Am I okay?

195 88 27
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

''Sebenarnya lo sama...''

Reno yang merasa digantung nggak enak. Rasa penasarannya jadi tinggi. ''Sama?''

''Sama..sama Amel kapan mau jadi bestie forever?''

Bodoh sekali kau Gina. Kenapa ini malah yang keluar dari mulutnya? Harus nya kamu tanya soal Reno sama Shani bukan malah Amel yang kapan jadi bestie forever nya Reno. 

Huft.

Sulit bibir ini untuk mengatakannya. 

Dalam hitungan detik Reno tawa Reno pecah. Ia berpikir bisa-bisanya Gina bertanya seperti itu. ''Gua sama Amel jadi bestie forever?'' Gina mengangguk. "Pertanyaan bagus tapi sayang gua nggak bisa jawab karena gua tidak bisa memprediksi masa depan. Siapa tau aja di masa depan gua sama Amel udah nggak saling kenal.'' Itu jawaban dari Reno.

''Lagian pertanyaan lo nggak penting banget sih, Gin buat gua?'' agak kecewa mendapat pertanyaan yang tidak important

Gina tertawa layaknya orang bodoh. ''Tiba-tiba kepikiran aja.''

Reno terkekeh, ''Yaudah Gin, lo mau istriahat kan?'' Gina mengangguk. ''Gua balik ya?''

''Oke.''

***

Mading di tatap oleh Shani serius. Entah siapa yang menempel poster berita tentang ulang tahun sekolah di mading namun ini berhasil membuatnya tertarik. Beberapa bulan lagi sekolah ulang tahun namun sampai saat ini Shani belum kepikiran pakaian apa yang nantinya akan dipakai. Apa perlu Shani bertanya kepada cicak di dinding? Atau bertanya kepada debu-debu yang beterbangan tanpa suara? Tanya sama mbah google sepertinya lebih baik.

''Shani.'' Seseorang dari belakang memanggilnya. Shani mengenalnya pemilik suara itu.

''Apa?'' tanya Shani dengan raut wajahnya yang cuek.

Dengan pede nya Reno tersenyum manis. ''Ikut yuk?''

''Ngapain?''

''Nyokap gua ngundang Jourdy sama Om Jordan makan malam di rumah gua nanti malam. Ikut yuk biar tambah rame. Ada Fino juga loh.'' Lalu tersenyum lagi.

Tidak ada alasan spesifik Reno yang tiba-tiba mengajaknya makan malam. Namun sayang Shani tidak tertarik. ''Sorry, gua punya urusan yang jauh lebih penting dari pada harus ikut makan malam sama lo.'' Dan pergi meninggalkan Reno.

''Yakin nih, nolak?'' Reno ingin memastikan kalau keputusan Shani benar-benar sudah bulat atau belum. Reno membuntuti Shani sambil bertanya. ''Shan, lo serius nolak ajakan gua?'' Sayang sekali, Shani diam tidak menjawab.

Oke, kalau itu cara mainnya. Reno melangkah lebih cepat dan mendadak berhenti di depan Shani dan hampir saja Shani menubruknya.

Shani melangkah ke kiri dan Reno ikut melangkah ke kiri. Shani melangkah ke kanan dan Reno pun ikut melangkah ke kanan. ''Bisa minggir nggak? Gua mau piket!'' kesal Shani. Ia berharap kepada Tuhan kalau hari ini ia bisa bahagia dan mood nya terus baik sampai hari esok dan seterusnya.

''Lo yakin beneran nggak mau ikut?'' sekali lagi Reno hanya ingin memastikan. Reno tidak mau melihat Shani iri karena tidak diajak makan malam bersama sedangkan Jourdy malah ikut.

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang