Budayakan membaca sampai selesai.
.
By. Kanti
-----Happy Reading-----
.
Satu bulan kemudian...
Mading sekolah dikerumuni oleh banyak siswa-siswi sekolah layaknya seperti gula yang dikerumuni oleh semut, seperti cogan yang dikejar-kejar sama cewek-cewek centil. Pasal nya di madding tertulis nama-nama yang berhasil menduduki peringkat satu sampai lima puluh seangkatan kelas 11 yang akan naik ke kelas 12.
Telunjuk Shani mencari namanya. Khawatir kalau namanya tidak terdaftar di peringkat satu sampai lima puluh. Kebangetan banget sih kalau sampai tidak tertulis. Namun seketika mulut Shani terbuka lebar, kedua matanya membulat senang.
Namanya tertulis di peringkat dua puluh lima.
''Yess!'' girang Shani senang. Tidak masalah ada di peringkat dua puluh lima yang penting masuk lima puluh besar.
Sama seperti Jourdy yang girang bahagia karena namanya tertulis di peringkat tiga belas seangkatan. Lain dengan Fino dan Amel yang namanya yang tidak tertulis di lima puluh besar. Kecewa sih tapi mereka tetap percaya diri.
Sementara nama Reno. Lagi-lagi dia berhasil menduduki peringkat pertama seangkatan. Meskipun anaknya tidak ada di sini tapi teman-temannya dibuat senang. Reno memang otak ilmuan. Setia dan konsisten sama dengan peringkat satu.
***
''Aaa..!! Akhirnya gua udah naik ke kelas 12. Nggak apa-apa deh, nggak masuk lima puluh besar yang penting gua senang bisa jadi senior.'' Girang Amel kesenangan. Untung saja susu cokelat yang sedang dia pegang tidak muncrat karena tangan Amel yang terlalu erat memegangnya karena kegirangannya itu.
Shani menanggapi. ''Gua juga senang. Gua berharap nggak akan ada lagi hal-hal yang ganggu kita kayak kemarin.'' Lega rasanya melihat masalah sebelumnya kelar.
''Iya, urusan udah kelar semua.'' Fino menambahi.
''Kata siapa?'' sahut Jourdy. Semua menatapnya. Jourdy yang berdiri di depan Amel dan Shani yang duduk di kursi panjang menekuk kedua tangannya di depan dada. ''Masih ada satu yang kita lewatin.'' Katanya. Sontak membuat mereka semua bertanya-tanya.
***
Irwan membuka pintu rumahnya mendapati teman-teman Reno. Entah mau ngapain Irwan tidak tau.
''Sore Om.'' Sapa Jourdy sopan.
''Sore juga. Ini ada apa kalian rame-rame ke sini?'' Irwan penasaran.
''Begini Om tadi pagi kan, ada pengumuman peringkat sekolah dan senangnya Reno berhasil dapet peringkat satu seangkatan lagi Om dan kita mau merayakan itu.'' Jelas Jourdy mewakili semuanya. Irwan senang mendengarnya. Reno tidak pernah kecewa dengan Reno soal peringkat sekolah.
Fino menambahkan. ''Betul kata Jourdy Om. Boleh kan, kita rayain?''
''Oh tentu boleh dong masa engga. Yaudah kalian masuk dulu Om panggil Reno.'' Irwan mempersilakan mereka masuk. Mereka nurut dan masuk kemudian duduk di sofa yang masih sama letak dan motifnya.
Tidak lama Reno datang memakai kaos polos berwarna abu-abu dan celana olahraga sekolah. Sambil di tuntun Irwan, Reno dibantu duduk dan berhadap dengan teman-temannya.
''Apa kabar Ren?'' tanya Jourdy.
''Gua baik.'' Jawab Reno.
''Oh iya Ren, selamat ya lo dapat peringkat satu seangkatan lagi.'' Kata Fino memberitahu.
Reno tersenyum senang. ''Makasih Fin.''
Beberapa detik hening mengisi. Mereka saling menatap satu sama lain. Sepertinya Cuma Jourdy yang bisa mengatakan ini karena ini idenya.
Jourdy menarik napasnya lalu membuangnya pelan-pelan. ''Ren, sebenarnya kedatangan kita ke sini bukan Cuma mau kasih lo ucapan selamat karena lo berhasil dapat peringkat satu seangkatan. Tapi kita datang ke sini juga mau rayain dengan cara kita bantu lo operasi mata. Kita semua mau lo bisa lihat lagi kayak dulu. Jadi lo nggak kesusahan dalam belajar. Kita udah kelas 12 dan kita nggak mau lo kesusahan belajar karena mata lo masih buta. Kita mau lo melakukan aktifitas seperti orang normal pada umumnya.'' Sejujurnya agak takut juga Jourdy bilangnya. Tapi mau bagaimanapun juga ide yang sudah Jourdy pikirkan ini bisa diterima oleh Reno.
Semuanya diam menunggu Reno menjawab. Dari dalam sambil membawa beberapa gelas dengan nampan yang berisi minuman, Irwan kaget mendengarnya tapi tidak sampai membuat gelas yang dibawanya jatuh.
''Ini kalian nggak lagi bercanda?'' Masalahnya Irwan tidak percaya. Biaya operai mata itu tidak murah.
''Kita semua serius Om, kita udah sepakat. Nggak ada yang keberatan Om jadi kita semua mau kalau Om dan Reno menerima bantuan dari kita.'' Shani mewakili menjawab pertanyaan dari Irwan.
Speechless. Tidak bisa berkata-kata sama seperti Reno yang masih diam. Irwan meletakan nampan diatas meja lalu menghela. ''Om senang kalian peduli dengan Reno tapi apa kalian sudah berdiskusi dengan orang tua kalian? Karena biaya operasi mata itu tidak murah.'' Kata Irwan. Takut nya orang tua mereka marah karena anaknya mengeluarkan banyak uang untuk operasi Reno. Ya meskipun itu mulia karena membantu teman kalau orang tua tidak setuju juga uangnya nggak berkah.
''Aduhh Om Irwan gimana sih, justru karena orang tua kita itu baik jadinya mereka ngijinin kita buat bantu Reno.'' Sahut Amel sedikit tertawa. ''Lagian ya Om, meskipun Reno nyebelin anaknya tapi Amel nggak mau lihat Reno kesusahan. Amel jadi kesepian karena nggak ada teman ribut.''
''Mel, bisa aja lo bercandanya.'' Fino komen.
''Biar suasana nggak tegang Fin.'' Kata Amel.
Reno tersenyum mendengar ocehan Amel. Dasar Amel.
''Jadi gimana? Ren, Om Irwan. Kalian mau kan, terima bantuan dari kita?'' Jourdy menagih jawaban dari mereka.
''Kalau Om sendiri jujur merasa nggak enak terima bantuan dari kalian tapi melihat Reno yang kesulitan seperti sekarang juga nggak bisa membuat Om menolak bantuan dari kalian. Jadi Om terima. Tapiii itu juga tergantung Reno mau apa engga.'' Itu kata Irwan.
Udah senang Irwan bisa terima tawaran mereka malah tergantung Reno jadi mereka harus menunggu jawaban dari Reno.
Bibir Reno tersenyum. ''Guys, makasih ya, udah baik dan peduli sama gua. Gua akan balas kebaikan kalian. Gua mau kok terima bantuan kalian.'' Kata Reno finally akhirnya perasaan mereka lega.
Dan akhirnya tidak ada lagi masalah yang belum terselesaikan. Semua nya sudah selesai dan berakhir bahagia. Reno kembali bisa melihat dan bisa melihat dunia lagi. Dia bisa melihat senyum dan tawa teman-temannya. Bahkan Reno bisa kembali belajar di sekolah.
.
.
.
- Can I? -
#next58
Hai guys!
Gimana nih, sama Can I? chapter 57?
Ini adalah second story author, so kalian JANGAN LUPA untuk VOTE, KOMEN dan DUKUNG ya?
Kalau ADA TYPO langsung KOMEN aja ya?
Thank you, see you!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I? ( End )
Teen FictionLagi Di Revisi !!! CAN I ? - Universe High School Part.2- . Yang namanya hidup di bumi pasti ada aja masalahnya. Ini bukan hanya soal cinta remaja aja yang terkadang membosankan. Ini adalah cerita tentang kehidupan yang rumit yang bukan hanya terja...