Can I? 34. Kucing Jantan dan Kelinci Betina

79 36 50
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

Kedua kaki Mba Titin berhenti. Kedua matanya menyorot kearah depan melihat Gina, anak majikannya bersama dengan seorang laki-laki yang ia kenal. Bibir nya ikut tersenyum melihat mereka yang baik-baik saja.

''So sweet banget deh.'' Ucap Mba Titin yang sebenarnya dalam hati dia cemburu. Kapan ya, Mba Titin bisa merasakan kayak gitu? Ahh, sudahlah jangan berharap seperti anak muda lagi karena usianya yang sudah tua ini yang di fokuskan adalah mencari uang untuk biaya hidup nantinya. Kalau punya cowok seperti Reno tapi nggak ada duit gimana mau hidup? Memang nya ada yang mau sama cowok tidak berduit? Ahh, pasti kebanyakan cewek milih yang berduit. Itu realita kehidupan.

''Benar, mereka so sweet banget.'

Sontak Mba Titin kaget tiba-tiba saja ada yang menyahuti dari sebelahnya.

Maya tertawa melihat ekspresi Mba Titin. ''Hai, Maya temannya Gina.'' Sambil menjabatkan tangan kanannya.

Mba Titin membalas jabatan tangan Maya. ''Oh, iya, saya Mba Titin asisten rumah tangganya Mba Gina yang sudah bekerja sebelum Mba Gina belum lahir. Ya semenjak orang tua nya nggak ada saya yang gantiin mereka untuk merawat dan menjaga Mba Gina lebih dari sekadar asisten rumah tangga.'' Perkenalan yang panjang dari Mba Titin mendapat tawa lagi dari Maya.

Ada yang Mba Titin perhatikan. ''Ohh, lagi hamil?'' Maya mengangguk sambil tersenyum. ''Sudah menikah berarti ya?'' Maya diam memalingkan pandangannya.

Pertanyaan Mba Titin salah kah? Kenapa Mba Titin jadi nggak enak gini ya, sama Maya gara-gara pertanyaan itu?

Cukup Maya tersenyum kembali. ''Belum mba.'' Jawaban yang jujur.

''Lah terus ini siapa yang bikin hamil?'' tanya Mba Titin heboh.

Tidak takut, Maya menceritakan keadaan sebenarnya. ''Saya hamil di luar nikah mba, dan orang yang bikin saya hamil adalah salah satu guru di mana tempat Gina sekolah. Makan nya saya sering ke sini untuk memastikan kalau orang itu nggak akan cari masalah sama Gina.'' Jawabnya.

''Sebentar, sebentar..''Mba Titin berpikir, ia teringat sesuatu. ''Mba Titin pernah tau, pernah dengar dari Mba Amel kalau nggak salah. Namanya Johan bukan?'' ingat Mba Titin, dia tidak mungkin salah ingat.

''Iya mba namanya Johan.'' Kata Maya.

''Astaghfirullah! Jadi- astaga ya ampun, aduh gusti! Kok bisa ya, ada orang kayak Johan? Mba Titin sumpahin dia kualat!''

Maya tertawa kecil.

''Hhh, kalau gini Mba Titin harus lebih ekstra sering ke rumah sakit takut Mba Gina di apa-apain sama Johan!''

Maya tertawa lagi.

''Oh iya, tadi siapa nama kamu?'' Mba Titin mendadak lupa.

Fakor u.

''Maya.''

''Oh, Maya. Saya mau pulang ambil baju, tolong ini kasih ke Mba Gina suruh dia makan terus jangan lupa nanti siang dia ada kemo kamu temani ya?'' kata Mba Titin cepat sambil memberikan rantang berisi makanan.

Maya mengangguk mau. ''Iya mba.''

''Makasih loh, mba. Saya permisi.''

''Iya mba, hati-hati di jalan.''

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang