Can I? 22. Jadi Pikiran

84 36 10
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

Sore ini Reno kembali menemui Gina. Kini ia sudah berada di satu ruangan bersama Gina yang duduk di atas kasur dan Reno yang duduk di kursi samping Gina. Hanya melihat raut wajah Reno seperti itu Gina tau laki-laki itu seperti menyimpan sesuatu yang ingin di keluarkan. Namun Gina tidak tau apa itu. Ia hanya menebak saja.

''Gin, gua ada cerita.'' Kata Reno.

Benar tebakan Gina, ada sesuatu yang ingin Reno katakan. ''Apa itu?'' tanyanya.

''Pak Johan melakukan pelecehan seksual dan korban nya adalah muridnya sendiri, Ayu, teman sekelas Shani.'' Agak sok ketika Gina mendengar cerita yang Reno sampaikan.

''Serius?"

Reno angguk-angguk. ''Amel saksinya. Dia udah punya rekamannya tapi ketahuan sama Pak Johan terus rekamannya di hapus sama Pak Johan paksa, kalau engga Amel bakal diperlakukan sama seperti Ayu. Makan nya gua sama teman-teman lagi berharap kalau Shani mau bantu kita. Gimana pun juga Pak Johan wali kelasnya. Dan gimana pun juga Pak Johan adalah guru olahraga di sekolah kita. Lagi pula Pak Johan baru satu tahun jadi guru dan dia udah seenaknya berbuat seperti itu sama muridnya sendiri.'' Dan mereka tidak peduli status Pak Johan setinggi dan sepenting apa. Pak Johan pantas mendapatkan hukuman apapun yang diterimanya nanti.

Bukan hanya sok dan tidak percaya. Bahkan sekarang Gina merasa kalau ia sedang berada di dalam sebuah komik thriller yang alur ceritanya tentang misi, misi dan misi. Seketika Gina teringat seseorang yang ia kenal. Maya, wanita itu Reno harus tau juga.

''Ren, gua ada kenalan namanya Kak Maya. Dia adalah korban nya Pak Johan juga. Sekarang dia hamil udah satu bulan tanpa tanggung jawab dari Pak Johan.'' Tanpa memalsukan cerita Gina memberitahu faktanya kepada Reno.

''Hah?'' kening Reno mengerut sok. Sejak detik ini juga Reno jadi berpikir, apakah ada korban ketiga juga? Atau bahkan empat? Atau lima? Gila.

Gina memegang kedua tangan Reno sambil memandang Reno serius. ''Waktu itu gua pernah dengar obrolan dokter sama Pak Johan. Gua dengar semuanya bahkan ketika Pak Johan menolak untuk bertanggung jawab sama Kak Maya pun gua tau.'' jelas Gina. ''Ren, kita bisa kerja sama buat bikin Pak Johan menyesali perbuatannya. Gua mau Pak Johan dapat hukuman. Gua mau lihat Pak Johan menderita karena perlakuannya.'' Tanpa pikir panjang Gina yakin dengan yang diucapkannya barusan.

Kepala Reno dianggukan pelan. ''Iya gua setuju sama lo.'' Singkat Reno tersenyum tipis lalu mengelus tangan Gina yang tadi memegang kedua tangannya. ''Oh iya, di ulang tahun sekolah besok gua jemput lo ya? Kita berangkat bareng.'' Dengan siap Reno bersedia menawarkan jasa tumpangan.

''Iya.'' Singkat dari Gina.

***

Besoknya Reno dan teman-teman yang terlibat dalam pensi berkumpul di ruang musik milik teman Jordan. Mereka sudah berkumpul sejak satu jam yang lalu dan sempat latihan beberapa kali.

''Jourdy, lo udah bilang Shani?'' sambil berdiri menggendong gitar, tiba-tiba Reno malah menanyakan pertanyaan ini. Sebal nya permasalahan Pak Johan sangat mengganggu konsentrasi.

Berdiri di sebelah Reno, Jourdy menjawab, ''Udah.''

''Terus dia mau?''

Jourdy menghela sebentar ia memilih Reno dari pada mic nya. ''Dia lagi mempertimbangkan jawabannya. Shani bukan tipe orang yang gampang percaya kalau nggak ada bukti. Ren, lebih baik kita bahas ini setelah ulang tahun sekolah. Pensi sekarang lebih penting dari pada masalahnya Pak Johan.'' Ujar Jourdy. Ulang tahun sekolah tinggal hitung hari sedangkan masalahnya Pak Johan itu bisa berhari-hari kelar.

''Iya Ren, masih ada Amel juga kok. Dia pasti lagi mikirin cara buat menyelesaikan masalahnya Pak Johan. Kayaknya.'' Sahut Fino berujung tidak yakin.

Duduk di depan drum, Juki menyahuti. ''Gimana sih, lo Fin?''

Perkataan mereka tidak salah. Cuma masalahnya Reno terus kepikiran. Gimana dong?

Tangan Jourdy mendarat di pundak sebelah Reno memandang Reno memberinya energi lagi supaya bisa fokus Latihan. ''Udah Ren, percaya. Semua orang jahat pasti entah cepat atau lambat akan ketahuan. Sekarang Latihan dulu karena nilai itu lebih penting dari pada Pak Johan. Jangan sampai Ren, pensi kita jelek terus kelas kita nggak dapat nilai ples dari guru-guru.'' Nggak lucu kalau sampai dapat nilai jelek.

''Jourdy benar. Lagian yang kena ancam si Amel bukan elo.'' Sahut Fino.

''Tapi Reno ketua kelas Fino bege!'' Juki protes ke Fino. Langsung mendapat tatapan sengit dari Fino.

''Lo bilang gua bege?''

Mulai nih ributnya.

''Iya, kenapa?'' Juki menantangi.

''Lo belum tau berapa banyak piala yang gua dapetin sih!''

''Berapa? Berapa? Dua puluh piala? Lima puluh piala? Atau udah seratus piala yang lo dapat?'' tanya Juki sambil memegang stik drum.

Ingin sekali Fino melempar keyboard ke wajah Juki. Suka banget protes. Menyebalkan. Padahal tangan Fino sudah terangkat tapi tidak jadi karena Fino masih punya hati Nurani yang baik banget.

Bisa tidak sih, Pak Johan menghilang dari bumi lalu enyah ke planet lain? Kalau bisa tolong selama-lamanya saja menghilang karena kehadiran Pak Johan itu sangat merugikan seperti simbiosis parasitisme yang merugikan orang lain tapi untuk di diri sendiri karena bisa melakukan keinginannya.

Ya kan?

''Oke, kita fokus Latihan dulu. Pensi lebih penting. Yaudah yuk, kita Latihan lagi.'' Mencoba dirinya untuk sebentar saja melupakan masalah Pak Johan. Reno pun mengajak teman-temannya Latihan lagi. Angin tolong hempas pikiran Reno tengtang Pak Johan jauh-jauh.

''Nah gitu dong, Ren, enak jadinya gua mau Latihan.'' Kata Jourdy sudah siap bersama mic nya.

Stik drum membunyikan ride cymbal menandakan kalau Juki sudah siap untuk bermain. Itu kebiasaannya sejak lama.

Mereka pun Latihan lagi membuang apapun yang menjadi parasit. Matahari juga sudah hampir berada di atas kepala. Dan semua orang di pribumi tau kalau matahari sudah diatas kepala akan sangat kejam memanggang kulit jadi gosong. 

.

.

.

- Can I? -

#next23

Hai guys!

Gimana nih, sama Can I? chapter 22?

Ini adalah second story author, so kalian JANGAN LUPA untuk VOTE, KOMEN dan DUKUNG ya?

Kalau ADA TYPO langsung KOMEN aja ya?

Follow IG auhtor @srtkanti   

Dan follow juga IG wattpad KANTIRA_  @kantirawattpad

Thank you, see you!!!

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang