Can I? 32. Wanita yang Kecewa

83 28 4
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

''Reno kecelakaan? Kok bisa?'' Gina kaget. Pasal nya Gina tidak mendapat pesan dari Reno. Apa sesakit itu sampai Reno tidak bisa mengabarinya?

Semua diam tidak ada yang menjawab. Bahkan Jourdy yang tadi memberi tahu Gina kalau Reno kecelakaan pun diam tidak berani menjawab.

''Kenapa diam? Gua nggak berhak tau?'' Gina kecewa kalau sampai tidak ada yang menjawab.

Belum ada yang buka mulut. Mereka, Shani, Jourdy, Amel dan Fino sama-sama diam saling bertatapan. Oh, Gina kecewa sih.

Namun tiba-tiba saja..

''Gin, Reno kecelakaan karena dia buru-buru ke rumah sakit. Dia khawatir lo kenapa-napa.'' Shani mewakili teman-temannya menjawab. ''Tangan kirinya patah dan dia sekarang di kurung sama Om Irwan karena dia harus istirahat.'' Tambah Shani mengakhiri ucapannya.

Gina menghembuskan napasnya panjang. Separah apa kecelakaannya sampai membuat tangan kiri Reno parah? Kasihan. Gina tidak tega melihatnya. Di saat kondisi sakit seperti ini Gina tidak bisa berbuat sesuatu terhadap Reno.

''Tenang aja Gin, Reno udah baik-baik aja kok. Dia kan, cowok kuat.'' Kata Jourdy mencoba menenangkan Gina. Ia tidak mau sampai kondisi Gina drop karena Reno. Kata dokter Gina juga tidak boleh kebanyakan pikiran dia harus lebih banyak istirahat.

Gina tau Reno cowok kuat. Tetap saja itu jadi bagian pikiran Gina.

Pintu kamar terbuka. Maya masuk tersenyum dengan ceria. Namun itu tidak bertahan lama. Senyum Maya pudar. Melihat ekspresi mereka Maya tau pasti ada masalah.

''Kak Maya.'' Sapa Gina.

''Ini ada apa Gina? Kenapa suasananya tegang kayak gini?'' Maya bingung.

''Reno kecelakaan kak, tangan kiri nya patah. Gina khawatir sama Reno tapi Gina nggak bisa ketemu Reno.'' Jelas Gina kecewa. Ingin sekali Gina melihat kondisi Reno. Melihat laki-laki itu dan mendengar laki-laki itu bilang, gua baik-baik aja.

Maya mengerti perasaan Gina. Ia mengelus pundak Gina halus.

''Gin, ini siapa?'' tiba-tiba Amel bertanya.

Gina lupa tidak memberitahu Amel. ''Oh iya, ini Kak Maya. Dia kenal banget sama Pak Johan.''

''Ya, aku kenal sama Johan. Dia adalah orang yang bikin..'' lalu mengelus perutnya yang besar itu. Jika melihat kembali ke kejadian itu Maya merasa jijik dengan dirinya sendiri. 

Semua menatap perut Maya. Tanpa Maya beritahu mereka semua paham apa maksud Maya.

Wow. This is crazy. Semua syok.

Dengan senyuman yang mengandung kepahitan, Maya bilang kepada mereka menceritakan apa yang terjadi. ''Johan nggak mau tanggung jawab sama kehamilan aku. Dia nggak punya rasa bersalah sedikitpun. Aku udah nggak peduli sama dia. Aku nggak mau ada urusan lagi sama dia lagi.''

''Tapi.. mendengar cerita dari Gina yang katanya Johan melakukan pelecehan seksual dengan teman kalian membuat aku ingin ikut campur. Aku nggak akan biarin Johan sakitin teman kalian, mempermalukan teman kalian. Aku kenal banget Johan gimana orangnya. Dia nggak akan berhenti sampai rasa haus nya hilang.'' Ucap Maya panjang.

''Kak Maya punya ide?'' tanya Fino yang dari tadi diam.

Maya menggeleng. ''Saat ini belum. Johan itu punya banyak kenalan. Dia bisa aja melakukan hal diluar dugaan ke kalian. Maka dari itu kalau kalian mau Johan masuk penjara kalian harus siap dengan teman-temannya. Kalian harus punya tameng.'' Itu saran Maya.

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang