Can I? 59. Ending

241 48 23
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

Jarum jam terus berjalan tanpa henti membuat hari-hari dilalui begitu cepat. Aktifitas berjalan seperti biasanya tanpa ada masalah apapun. Sadar tidak sadar satu tahun sudah terlewatkan dan hari ini juga adalah hari yang ditunggu.

Upacara kelulusan.

Semua kelas 12 dan juga semua guru-guru berkumpul di aula mendengarkan beberapa pidato dari beberapa guru termasuk kepala sekolah.

''Saya selaku kepala sekolah Universe High School mengucapkan rasa terimakasih atas kerja keras kalian semua. Saya sangat berharap setelah kalian lulus kalian bisa meneruskan Pendidikan yang kalian mau dan menjadi orang sukses.'' Ucap Pak Edo dijawab kompak ''aamiin'' oleh banyak murid.

''Kalau kalian sudah menggapai mimpi kalian jangan lupakan orang-orang yang sudah membantu kalian karena itu merupakan kunci kesuksesan juga.'' Ucap Pak Edo. ''Saya juga mau berpesan untuk selalu belajar karena belajar itu tidak harus di sekolah. Belajar itu selamanya sampai tua dan belajar bukan hanya tentang mata pekajaran tapi apapun yang ada di dunia seperti kedisiplinan, sopan santun, akhlak juga harus dipelajari dengan baik dan dipraktekan....''

Beberapa menit sudah Pak Edo menghabiskan waktunya untuk berpidato di depan semua orang yang ada di aula. Kini saatnya waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua kelas 12. Perayaan kelulusan kelas 12 yang selalu dilakukan dengan menyemprotkan asap berwarna. Pokok nya hari ini harus bahagia titik nggak ada koma.

Mantan ketua OSIS, panggil saja Banu. Dia naik ke atas panggung menggantikan kepala sekolah. ''Universer High School!'' teriakan Banu membuat Amel meleleh.

''One!''

''Two!''

''Three!''

Banu mendahului menyemprotkan asap berwarnanya lalu disusul yang lainnya. Ingat, harus bahagia titik nggak pake koma. Biarlah aula menjadi ricuh yang penting apa? Harus bahagia. Karena di SMA yang katanya masa-masa paling indah harus benar-benar nyata indahnya.

***

Langkah kaki terdengar. Bunga di letakan di depan nisan bertuliskan Gina Andhara. Sore ini Reno datang karena banyak banget yang akan ia katakan kepada Gina. Reno jongkok di samping nisan sambil memegang nisan itu.

''Nggak nyangka ya, Gin, udah satu tahun lo pergi. Nggak nyangka juga gua udah lulus. Gina, kalau lo masih hidup gua yakin pasti lo sama bahagianya seperti gua. Lo pasti akan menikmati bagaimana serunya perayaan kelulusan tadi pagi. Seru banget Gin.'' Tidak hentinya Reno tersenyum teringat kejadian tadi pagi.

''Lo tau nggak kalau gua dapat peringkat satu lagi seangkatan. Kalau lo masih hidup gua yakin sih pasti lo senang. Lo juga harus tau kalau Amel berhasil masuk ke peringkat lima puluh besar. Fino juga masuk lima puluh besar. Jourdy dia dapat peringkat delapan. Semua teman-teman kita berjuang keras supaya bisa dapat hasil yang memuaskan.''

''Jujur waktu kelulusan tadi pagi rasanya sedikit sepi karena nggak ada lo. Tapi nggak apa-apa Gin, gua tetap bahagia.'' lalu mengembangkan senyumannya.

''Gina. Lo pernah bilang kalau lo mau gua janji sama lo untuk selalu bahagia. Meskipun gua nggak bisa janji itu sama lo tapi gua akan berusaha untuk selalu bahagia. Gua juga nggak akan ngebiarin diri gua jadi cowok brengsek karena bikin orang lain sakit hati karena gua. Gua akan usahain itu buat lo.''

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang