Can I? 30. Reno vs Johan

94 31 40
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

Pagi datang. Setelah beberapa jam tertidur Reno pun akhirnya terbangun. Ia melihat seorang gadis yang tertidur di sampingnya dengan pules. Seketika membuat bibir Reno tersenyum melihatnya. Ia juga melihat handphone nya tergeletak di atas meja samping ranjang. Kondisinya sudah lecet dan sedikit kotor.

Reno ingat apa yang terjadi semalam padanya dan gadis itu, Shani. Ternyata di balik sifat barbar Shani ada sifat perhatian dan peduli yang tersimpan dalam. ''Thank you ya Shan lo khawatir sama gua.'' Ucap Reno pelan sambil mengelus sedikit kepala Shani.

***

Kedua mata Shani berhenti terpejam. Melihat sekeliling ruangan ini sepertinya Shani mengenalnya. Reflek Shani bangun dari posisi tidurnya terkaget. Kenapa tiba-tiba dia ada di sini?

Ceklek.

Pintu kamar Shani terbuka masuklah Jourdy membawa tangan kosong. ''Udah bangun lo?'' tanya Jourdy basa-basi lalu duduk di atas kasur Shani sambil memandang Shani yang tampak kebingungan.

''Jourdy, kok gua bisa ada di kamar gua? Bukan nya semalam..''

''Lo nemenin Reno di rumah sakit?'' sahut Jourdy tau.

''Tau dari mana?'' heran Shani.

Jourdy jawab, ''Dari Reno. Tadi pagi dia telpon gua pake hape lo. ''

''Hape gua kan, di sandi.'' Shani heran lagi.

Kedua bahu Jourdy diangkat bersamaan. ''Ya mungkin aja dia pinjam jari lo buat buka fingerprint nya.''

Oh iya, benar juga. Otak nya Reno kan, cerdas banget.

''Terus lo yang bawa gua pulang?'' pertanyaan Shani basa-basi banget. 

''Ya iyalah dodol! Ngarep Reno yang bawa lo pulang?'' sahut Jourdy.

Shani menolak. ''Gak lah!''

Suara jam kini mengisi ruangan ini. Dan itu menarik mata Shani untuk melihat kearah jam. ''Astaga Jourdy! Ini udah jam enam kenapa lo baru bangunin gua? Bisa telat ke sekolah kalau jam segini baru bangun!'' teriak Shani kesal.

Hm, jari telunjuk Jourdy pelan mendorong jidat Shani gemas. ''Eh bego! Sekarang hari minggu sekolah libur!'' balas Jourdy. Padahal anak sekolah tapi malah lupa hari.

Shani meringis seperti orang bodoh. Ini kayaknya efek tadi malam jadi lupa. Lupa hari nggak apa-apa lah, dari pada lupa diri.

''Eh, lo mau ke mana rapi banget?'' Shani baru sadar dengan pakaian yang dipakai oleh Jourdy. Apa dia mau kencan? Sama siapa? Pacar aja nggak punya.

''Gua sama temen-temen mau ke rumah sakit bahas Pak Johan sama Gina. Tadi pagi setelah Reno antar lo pulang dia sempat ke rumah sakit lagi buat cek Gina apakah dia baik-baik aja atau engga. Soalnya tadi malam Pak Johan diam-diam masuk ruangan Gina terus dia ambil gambar wajah Gina tanpa ijin dan dikirim ke Reno.'' jelas Jourdy panjang, dia ingat semuanya. Lalu membuang napasnya. ''Sebentar lagi kita mau kelas 12, jangan sampai masalahnya Pak Johan belum selesai dan itu jadi pengganggu konsentrasi belajar.'' Jelas Jourdy dengan pikirannya. Di kelas 12 itu saatnya sibuk belajar dan memikirkan mau melanjutkan di mana bukan malah jadi detektif.

''Gua ikut ya?''

''Oke.''

***

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang