Budayakan membaca sampai selesai.
.
By. Kanti
-----Happy Reading-----
.
Sejak siang tadi hujan tidak kunjung turun padahal awan masih gelap. Bahkan malam yang dingin ini pun awan sudah kembali terang tapi tidak juga membawa bintang muncul untuk menemani malam ini. Entah apa yang direncanakan Tuhan kenapa hujan tidak turun padahal awan gelap dan kenapa bintang di langit cerah tidak muncul?
''Jourdy!'' dari belakang setelah menutup pintu rumah Shani buru-buru memanggil Jourdy keburu Jourdy masuk ke kamarnya.
Langkah Jourdy berhenti lalu berhadapan dengan Shani yang kini berdiri di hadapannya. ''Oke, gua mau bantu lo dan teman-teman lo.'' Ucap Shani sedikit mengejutkan. ''Ya itu karena gua udah lihat semuanya. Gua udah tau dengan kepala mata gua sendiri dan itu alasan kenapa gua yakin mau bantu lo dan teman-teman lo untuk ngurusin Pak Johan supaya dia di hukum.'' Jelas Shani tanpa basa-basi.
''Bagus deh kalo lo mau. Yaudah ya, gua mau ke mau mandi, badan gua bau asem keringat semua hehe..''
''Hh, pantas aja gua bonceng lo rasanya mau muntah. Ternyata karena bau badan lo?'' ujar Shani meledek.
''Yeee..gini-gini gua berjasa boncening lo pulang!'' sahut Jourdy mendorong pelan jidat Shani.
Shani malah tertawa.
***
''Pelan-pelan.'' Lirih Reno sambil membantu Gina naik ke ranjang di rumah sakit. Ya, kini Gina harus kembali beristirahat setelah seharian di sekolah. Lelah? Itu pasti. Tapi Gina tidak mau mengenal kata lelah.
Sempurna. Gina sudah berhasil duduk di atas ranjang. ''Makasih Ren.'' Ucap Gina.
''Iya, sama-sama. Oh iya Gin, soal Kak Maya yang katanya korban Pak Johan juga, bisa nggak lo hubungi dia secepatnya? Ya, gua sih pengin permasalahan ini cepat selesai Gin. Gua mau secepatnya lihat Pak Johan masuk penjara.'' tidak sabar Reno melihat Pak Johan menderita atas kesalahannya.
''Lo yakin Ren, mau masukin Pak Johan ke penjara?''
Reno mengangguk yakin. ''Iya, yakin. Pak Johan sudah melakukan pelecehan seksual dan hukumannya tertulis di undang-undang. Pak Johan pantas menerima itu. Gua nggak peduli kalau reputasi Pak Johan turun dan dia di benci banyak orang. Yang gua peduli adalah korbannya Gin, dan juga sekolah. Jangan sampai sekolah kena cipratannya.'' Bisa bahaya. Takut nya reputasi sekolah turun dan banyak orang-orang yang enggan bersekolah di sini.
Ada yang Gina khawatirkan. ''Tapi Ren, gua kepikiran kata Pak Johan tadi. Dia bakal balas dendam kalau sampai dia berhasil masuk penjara.''
''Nggak akan terjadi. Pak Johan nggak akan bisa melakukan itu.'' karena orang seperti Pak Johan akan tetap kalah selamanya meskipun sempat menang di awal atau bahkan di pertengahan.
Menatap Gina yang sepertinya ragu dan khawatir, membuat Reno mengelus pundak sebelah Gina. ''Tenang aja Gin, gua akan lindungi lo kalau Pak Johan sampai berbuat yang engga-engga sama lo. Gua janji. Gua janji akan selamanya jadi pelindung lo.''
''Kalau lo ingkar janji?'' karena hanya sebatas ucapan belum tentu bisa dipercaya.
''Lo boleh benci sama gua.'' Kata Reno tanpa kata takut.
Gina diam sebentar berpikir kenapa Reno berani mengatakan itu? Padahal Gina sendiri tidak mau membenci Reno. ''Kalau gua minta lo janji hal lain, apa lo mau?'' kata Gina.
''Apa itu?''
Janji nggak akan suka sama cewek lain selain gua.
''Janji kalau lo nggak akan bikin gua kecewa.''
Reno tersenyum lalu mengangguk, ''Gua janji. Gua nggak akan bikin lo kecewa dan kalau suatu saat gua ingkar janji lo boleh benci sama gua, lo boleh menjauh dan lo boleh lupain gua semau lo.'' Dengan yakinnya Reno berjanji yang padahal entah apakah ia bisa memegang janjinya atau tidak. Karena kondisi ke depannya tidak ada yang tau bukan?
''Kalau gua nggak bisa?''
''Harus bisa Gin. Seseorang yang mengingkari janjinya itu pantas diberi hukuman. Termasuk gua. Lo harus memaksakan diri lo buat hukum gua Gin. Lo harus tegas sama diri lo sendiri.'' Kata Reno. Itu yang diucapkan oleh Irwan ketika Reno masih kecil. Hukuman berlaku oleh siapapun.
Lo benar Ren. Gua harusnya bisa benci sama lo bahkan gua harus belajar lupain lo. Secara nggak sadar lo udah bikin gua kecewa dengan kedekatan lo sama Shani. Tapi sayang itu bukan salah lo tapi salah gua karena status gua Cuma sahabat di hidup lo.
Sebentar. Kenapa baru sekarang Gina ingat?
''Ren, lo belum mau pulang kan?'' tanya Gina sebelum mengeluarkan sesuatu dari tas kecilnya.
''Belum sih, tapi kalau lo mau istirahat gua pulang sekarang.'' kata Reno, sepertinya dia menggangu.
''Oh engga kok. Gua belum mau istirahat. Mm, Ren, gua boleh minta permintaan sama lo?''
''Apa?'' tanya Reno.
Akhirnya Gina mengeluarkan sebuah kertas yang sudah ditulisi oleh banyak huruf yang hampir memenuhi kertas itu. ''Gua ada permintaan yang ingin gua lakukan sama lo, berdua.'' Ucap Gina sambil memberikan kertas itu.
Reno menerimanya lalu membacanya satu persatu.
1. Jalan-jalan di taman dekat rumah sakit
2. Di bacain dongeng
3. Makan es krim favorit
Dalam hitungan detik setelah Reno selesai membacanya, Reno tersenyum menahan nya untuk tidak tertawa. ''Kenapa tiba-tiba lo tulis 3 permintaan yang pengin banget lo lakuin berdua sama gua?''
Gina jawab, ''Gua pengin melakukannya sekali lagi sama lo karena kita kan, nggak tau sampai kapan kita hidup. Selagi masih ada kesempatan kenapa nggak kita pakai? Mm, mungkin permintaan gua terlalu berlebihan ya buat lo?'' Gina khawatir kalau Reno menolaknya.
Reno terkekeh pelan, ''Engga kok. Gua akan lakukan permintaan lo supaya lo bahagia. Bahkan kalau lo masih ada stok permintaan yang pengin lo lakukan berdua sama gua, gua bersedia kok.''
Sungguh Reno laki-laki yang baik. ''Makasih ya, Ren?''
''Pokok nya selama itu bisa bikin lo bahagia akan gua lakukan.'' Ucapan Reno setidaknya membuat Gina malam ini bisa tenang.
''Makasih banget ya?''
''Sama-sama Gina.'' Lalu tersenyum dan Gina pun ikut tersenyum.
.
.
.
- Can I? -
#next29
Hai guys!
Gimana nih, sama Can I? chapter 28?
Ini adalah second story author, so kalian JANGAN LUPA untuk VOTE, KOMEN dan DUKUNG ya?
Kalau ADA TYPO langsung KOMEN aja ya?
Thank you, see you!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I? ( End )
Teen FictionLagi Di Revisi !!! CAN I ? - Universe High School Part.2- . Yang namanya hidup di bumi pasti ada aja masalahnya. Ini bukan hanya soal cinta remaja aja yang terkadang membosankan. Ini adalah cerita tentang kehidupan yang rumit yang bukan hanya terja...