Can I? 43. Pria Anonymous

68 30 8
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

Satu minggu kemudian...

Bahagianya tangan kiri Reno sudah bisa lepas dari yang namanya gips. Tidak perlu lagi Reno kesusahan membenarkan rambutnya yang berantakan.

''Ren, ntar malam ngafe yuk?'' dengan bahagianya Fino merangkul pundak Reno jalan seiringan dengan ajakannya.

''Mm, gua nggak bisa.'' Jawab Reno mengecewakan.

''Yah, Reno. Ayolah kita udah lama nggak ngafe. Iyakan Jour?'' ujar Fino.

Jourdy yang jalan di sebelah Reno mengangguk, ''Iya Ren, kita udah lamaaa banget nggak ngafe. Terakhir waktu party kemenangan olimpiade. Itu udah lama loh Ren.'' Sahutnya ingat hari itu.

Iya, Reno tau, Reno ingat. Cuma masalahnya..

''Gua ada urusan.''

''Urusan apaan? Gina?'' tebak Fino.

Reno menggeleng. ''Bukan.''

''Terus?'' Fino kepo.

Nggak mungkin Reno jujur.

''Gua ada acara sama bokap.'' Bohong Reno. Itu pasti.

Yah, kecewa deh Fino dan Jourdy.

''Yaudah lah, Jour, kita berdua aja yuk?'' kata Fino masih tetap ingin pergi ke kafe.

''Yuk. Ajak Amel juga kali ya?'' ide bagus Joourdy.

''Boleh.'' Fino setuju.

***

Pukul sembilan malam. Setelah ganti baju Reno berdiri di depan toilet untuk bercermin sambil membenarkan rambutnya.

Drrtt..

Itu pasti notifikasi. Dari siapa? Irwan? Reno jadi takut. Segera ia membukanya untuk tau apa isi pesan itu.

Ternyata bukan dari Irwan melainkan dari nomor tidak dikenal. Masa Johan? Emang nya dia main handphone waktu di penjara?

Reno mendapat beberapa kiriman foto dari nomor itu. Alhasil kedua bola matanya membulat ketika melihat foto yang dikirim orang itu adalah foto dirinya sendiri ketika sedang bekerja di bar. Langsung Reno menoleh kesana-kemari memeriksa toilet ini. Tidak ada siapapun. Bahkan pintu di setiap bilik terbuka.

Siapa orang kurang ajar ini?

Lagi. Orang itu mengirimnya pesan.

Kalo lo nggak mau foto lo kesebar dan semua orang tau termasuk bokap lo, temuin gua malam ini juga di basecamp.

Bahkan orang itu juga mengirim alamat basecamp nya.

Tidak mau ambil lama. Langsung Reno pergi ke lokasi yang ia dapatkan dari orang itu. Penasaran siapa dia. Masalahnya Reno tidak punya masalah dengan siapapun kecuali Johan. Iiih, menyebalkan.

Setelah bayar ongkos ke supir taksi, Reno langsung menghampiri gerombolan laki-laki yang sedang asik bermain kartu alias berjudi. Ngeri juga lihat mereka. Pakaian robek-robek ditambah tato sungguh bukan style Reno banget.

Di antara mereka semua siapa orang itu?

Bahu Reno terangkar kaget. Reno mendapati seorang pria yang tersenyum miring padanya setelah berhasil mengagetinya.

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang