Can I? 44. Dilema

68 31 9
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

Seperti di hari-hari sebelumnya, Reno bekerja di bar menjadi bartender. Beberapa kali sudah Reno mengantar pesanan orang-orang yang ada di bar ini.

''Mas.'' Wanita seksi dilengkapi dengan make up di wajahnya bisa dibilang sempurna yang menggoda para pria memanggil Reno yang baru saja mengantar pesanan ke salah satu meja

''Iya mba.'' Jawab Reno.

''Boleh minta sesuatu?''

''Silakan.'' dengan polosnya Reno memperbolehkan.

Ujung bibir wanita itu terangkat membentuk sebuah senyuman. Mendekati Reno sampai jaraknya hanya menyisakan satu langkah. ''Nomor kamu.'' Ucap wanita itu.

Reflek Reno mundur selangkah untuk menghindari sesuatu yang tidak-tidak. ''Nomor apa ya, mba?'' tanya Reno sungguh tidak tau. Ini akibat kepolosannya.

Wanita itu kembali maju menyisakan satu langkah dengan ekspresi yang sama. ''Nomor hape kamu.'' Kata wanita itu sambil memainkan rambutnya.

Slavina Reno teguk. Firasat nya tidak enak. ''Mm, maaf mba itu..''

''Kenapa? Aku kurang seksi di mata kamu? Hm?'' kata wanita itu melihat Reno yang kebingungan.

''Eng-engga kok. Cuma itu..anu..''

Sambil memainkan rambutnya wanita itu menyahuti, ''Cowok setampan kamu kenapa sih jual mahal sama cewek secantik aku?'' wanita itu memajukan langkahnya otomatis membuat Reno mundur namun sepertinya Reno salah menghentikan langkahnya.

Ia terjebak.

Reno tidak bisa melangkah mundur lagi karena belakangnya adalah meja. Duh, gimana nih?

Mampus.

''Mm, mba aku harus kerja.'' Ucap Reno berusaha kabur darinya.

Namun berhasil di cegah. ''Ntar dulu aku belum kenalan sama kamu.'' Kata wanita itu menghalangi Reno untuk pergi dengan mengambil posisi seperti orang sedang berciuman.

Tapi bukan berarti Reno membiarkan dirinya dalam masalah. Ia berusaha untuk kabur dari wanita itu dengan tenaganya yang semoga aja tidak menyakiti wanita itu.

''Mba maf mba, aku lagi kerja jadi aku mohon jangan ganggu ya?'' mohon Reno sambil berusaha bebas dari wanita itu.

''Tapi-''

''Maaf mba.''

Reno berhasil kabur setelah usahanya yang tidak sia-sia.

Omaygat!

Hampir saja.

Gila wanita itu. Bikin jantungan aja. Reno merinding.

***

''Kerja bagus baby.'' Sangat puas. Tidak sia-sia Robin menyuruh wanita yang kini duduk di sebelahnya untuk membantunya dalam sebuah misi.

Wanita itu tersenyum puas juga. ''You're welcome. But jangan lupa bonus buat gua.''

''Tenang aja. Gua transfer ke rekening lo nanti.''

***

Seperti biasa, Reno mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah. Hari ini dia pulang kerja lebih awal dari biasanya. Masuk ke dalam taksi langsung merebahkan punggungnya ke belakang menyender. Rasa nya ia ingin berendam di air hangat dengan aroma bunga mawar yang wangi.

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang