Can I? 51. Bye

99 50 28
                                    

Budayakan membaca sampai selesai.

.

By. Kanti

-----Happy Reading-----

.

Suara sandal sepatu yang Maya pakai terdengar. Kedua kakinya melangkah di area rumah sakit. Setelah menghabiskan waktunya beberapa menit untuk cek kandungan, Maya berniat untuk berkunjung ke kamar Gina. Ia merindukan gadis itu.

''Reno.'' Maya bertemu Reno yang baru saja keluar dari ruangan Gina.

Laki-laki itu tersenyum padanya. ''Gina baru aja jalan-jalan sama aku kak, ke taman sama aku.'' Maya tidak tanya, tapi entah kenapa rasanya Reno ingin memberitahu kepada Maya apa yang ia lakukan bersama Gina.

Bagus. Itu membuat Maya ikut tersenyum. ''Makasih ya, udah mau nyempetin waktu buat datang dan ajak Gina jalan-jalan?'' ucap Maya senang. Reno hanya membalasnya senyuman.

''Yaudah kak, aku duluan ya?'' kata Reno.

''Oke, hati-hati di jalan.''

Hendak Maya membuka pintu namun tercegah sebentar. Ia melihat Reno yang tampak kesal setelah membaca pesan yang Maya sendiri tidak tau apa isinya dan siapa yang mengirimnya.

Ponsel Reno berdering sebuah panggilan. Sengaja Maya masih diam penasaran dengan anak itu.

''Halo Reno, lo nggak lupa kan, jam 5 sore lo mau ngapain?''

''Gua nggak lupa. Karena gua mau bikin perhitungan sama lo.''

''Haha! Bagus karena gua juga mau tantang lo balapan motor. Lo sanggup?''

''Gua nggak takut, gua sanggup lawan lo.''

''Haha! Oke, gua akan kirim alamat baru. Gua tunggu lo jam 5 sore dan kita balapan di situ. Kalau lo menang gua akan kasih lo kebebasan but kalau sebaliknya jangan harap lo dan teman-teman lo akan bernasib baik.''

Tut..tut..tut..panggilan berakhir tanpa salam.

Reno langsung cabut dari sini tanpa tau kalau Maya daritadi menguping. Maya melihat jam yang sudah menunjukan pukul setengah tiga sore. Perasaannya tidak enak. Seperti ada yang tidak beres.

Maya mengurungkan niatnya untuk masuk menemui Gina. Justru ia malah memilih mengejar Reno memanggilnya membuat anak itu berhenti.

''Reno!'' panggil Maya.

''Ada apa kak?'' Reno membalikan tubuhnya berhadapan dengan Maya.

''Mm, aku boleh pinjam hape kamu nggak? Kayak nya hape aku ketinggalan deh di rumah, aku mau coba telpon buat mastiin aja.''

Tidak ada rasa curiga yang tumbuh di pikiran Reno. ''Oh iya, ini.'' Reno memberikan ponselnya kepada Maya membiarkan wanita itu membuka ponselnya.

''Makasih ya?'' kemudian Maya sedikit menjauh dari Reno supaya tidak ketahuan. Maya membuka aplikasi WhatsApp mengecek panggilan terakhir dan menemukan sebuah nomor yang tidak di save oleh Reno. Nomor itu Maya screenshoot lalu ia kirim ke nomor nya lewat handphone Reno. Buru-buru Maya langsung menghapus hasil screenshoot-an itu di gallery dan juga menaruh kembali ponsel miliknya ke dalam tas. Tak lupa Maya juga menghapus kiriman hasil screenshoot di roomchat. Lalu Maya berpura-pura menelpon supaya Reno tidak curiga.

''Ini Ren, hape kamu. Makasih ya?'' sambil mengembalikan ponsel milik Reno, Maya berterimakasih.

Reno menerima ponselnya.''Sama-sama kak. Yaudah kak, aku duluan ya?''

Can I? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang