[8. Arena balap] 🏍️

55.9K 4.4K 13
                                    

"Kamu tidak akan disindir oleh orang yang berada jauh di atasmu."


IG: zee_antagonis
Tiktok: zee_antagonis

Happy reading

-o0o-

M

alam ini Quen sudah siap dengan style sederhananya yaitu kemeja hitam kotak-kotak oversize dengan celana cargo berwarna hitam.

Sesuai rencananya bahwa ia akan mengikuti Rivalzi untuk menonton pertandingan balap.

Zee sadar bahwa kehidupan nya sekarang sangat berbeda, jika dulu ia bisa bebas seperti burung yang bisa kemana saja tanpa cekatan.

Sekarang dia harus melewati mommy Elina yang suka khawatir, daddy Albert yang super overprotektif, abang Chester yang posesif dan kak Kenneth yang sulit dibantah.

Namun itu semua mudah dilalui jika pemimpinnya luluh, yaitu daddy Albert kunci dari segala kunci.

Setelah meminta izin pada daddy Albert tadi sore dengan berbagai bujukan akhirnya mendapatkan izin. Quensha juga sudah izin dengan yang lain, terutama kak Kenneth.

Berjalan santai keluar kamar, kemudian menuruni tangga dengan hati-hati agar tidak terjatuh.

Setelah sampai di ruang keluarga, Quensha tidak menemukan abang Chaster nya.

Karena bosan, akhirnya Quen bermain game pada handphone nya.

"Loh Quen, kamu mo kemana?" tanya Chester yang baru balik dari kampusnya setelah menyelesaikan tugas.

"Aku berencana pergi keluar dengan bang Al," balas Quen melihat sekilas abang Chester setelah itu kembali fokus pada game.

"Udah baikan?" tanya nya lagi.

Queen mengangguk sebagai balasan, karena jujur ia masih merasa jengkel persoalan tadi pagi.

"Nih," ucap Chester sembari memberikan sebuah totebag.

Queen menatap heran bingkisan tersebut, melihat respon sang adik Chester akhirnya menjelaskan.

"Sebagai permintaan maaf abang," celetuk nya.

Quensha tersenyum tipis dan mengambil totebag tersebut dari abangnya.

Melihat isi dari bingkisan tersebut Quen menjadi senang, karena berisi beberapa camilan coklat, berbagai jenis coklat, buku motivasi serta satu notebook berwarna hijau pastel.

"Terima Kasih abang," ucap Quen tulus.

"Sama-sama, but, sorry about this morning," balas Chaster sembari mengusap lembut kepala adiknya.

Ketika mendengar suara langkah kaki, mereka kompak menoleh ke asal suara. Ternyata Rivalzi sudah siap dengan kemeja hitam mix jeans hitam.

"Jan pulang kemaleman, kan besok mau sekolah," tutur Chaster memberikan nasihat untuk adiknya.

"Sini totebag nya abang taroh dikamar kamu," sambung Chester sembari mengambil totebag nya kembali untuk di letakan di kamar sang adik.

Setelah berpamitan pada Chaster, keduanya berjalan bersama menuju garasi mobil.

Saat ingin membuka pintu, Al lebih dulu membukakan untuk sang adik. Quensha cukup tertegun dengan tindakan mendadak sang abang sebelum akhirnya masuk kedalam mobil Ferrari hitam milik Rivalzi.

Di dalam mobil hanya ada keheningan, karena tidak ada yang memulai percakapan.

Memikirkan tentang balapan, "Abang ingin balapan?" Queen bertanya dengan penasaran.

Zee Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang