[24. Apresiasi ] 🫂

44.5K 3.4K 21
                                    

"Mommy bangga banget sama kamu, gemesin pokoknya," ujar mommy Elina sembari memeluk Quen erat.

Quen baru sampai di rumah pada pukul 4 sore setelah menyelesaikan ekstrakurikuler jurnalistik, langsung mendapat sambutan dari keluarga nya.

Terlebih mommy Elina yang sangat antusias menyambut kepulangan nya, padahal sedari tadi Quen sudah membayangkan kasur dengan suasana yang menyejukkan.

Daddy berdiri dihadapan Quen dengan wajah berseri sembari tersenyum tipis, memeluk putri nya kemudian membisikkan kalimat.
"Daddy proud of you."

"Thanks Daddy and mommy, I am proud to have parents like Daddy and mommy."

"Romantis banget sih kamu," timpal Chester sembari mencium kedua pipi sang adik.

"Sekarang istirahat dulu, nanti malam turun kita makan malam bersama keluarga besar," ujar mommy tersenyum manis.

Quen mengangguk patuh kemudian pamit untuk ke kamar. Ia terharu, hanya dengan prestasi kecil mereka sudah sebahagia itu.

Bagaimana jika ia memberikan prestasi besar?

Apresiasi mereka membuat Quen merasa ada di dunia ini.

〜(꒪꒳꒪)〜

"Quen belum bangun bang?" tanya nenek Talia bingung.

"Udah dibangun bocil nek," ujar Chester sembari memberi jempol.

Nereyoz mendengar nama putri kesayangannya di panggil bocil, reflek memukul kepala ponakan nya tersebut.
"Bocil palamu, nama putri saya Ceri."

Chester meringis pelan, kenapa mereka suka sekali menganiaya dirinya.
"Uncle, Celi tuh paling bocil disinih."

"Sudah duduk Eyoz, Chester memang jahil," titah grandmom Andorra menengahi perdebatan antara menantu serta cucunya.

Mendengar perintah sang ibu mertua, Nereyoz hanya mampu melayangkan tatapan tajam kepada Chester, ponakannya.

Kasian.

"Moza milip abang Nalo kakak, suka malas-malasan," ucap Ceri berceloteh di gendongan Quen dengan Lyara yang mengekor.

Ceriyna potter adalah putri bungsu dari Camlyn dan Nerioz. Camlyn putri kedua dari grandpa dan grandmom.

"Selamat malam semuanya, maaf Quen terlambat membuat kalian menunggu terlalu lama."

"Don't worry baby, come here," ucap Grandpa Richolas mewakilkan keluarga besar.

"Kakak Celi mo duduk ama bang Chestel," pinta Ceri yang berada di gendongan Quen.

"Chester cil, masa bilang r aja ga bisa," ujar Chester tertawa mengejek sembari mengambil alih mengendong Ceri.

"Chester, aunty ga tanggung jawab kalo kamu di gigit singa Eyoz," ujar Camlyn memberi peringatan.

"Galak banget bapakmu," celetuk Chester pada Ceri yang menatap nya polos.

"Mari berdoa sesuai agama masing-masing."

Setelah selesai berdoa, kakek Gregory langsung mengajak mereka memulai makan malam keluarga.

"Kakek bahagia pas denger kamu dapat juara pada olimpiade nya," ucap Kakek Gregory membuat suasana menjadi hangat.

"Quen selalu perfect, yang beban keluarga mah Chester," ujar Viktor tersenyum mengejek.

Zee Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang