[4. ᴘᴜʟᴀɴɢ ] 🏠

74K 5.1K 35
                                    

"Energi positif menciptakan lingkungan yang sehat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Energi positif menciptakan lingkungan yang sehat."
-Quenzee



Hallo bestieh-bestieh kesayangan aku 😻🫶🏻

Gimana kabarnya???

Terimakasih telah berkunjung 🫶🏻

HAPPY READING 💗


 ⁠~⁠♪∘⁠˚⁠˳⁠°.⁠。⁠*⁠♡✧⁠*°


-o0o-

08.15 pm, Sabtu.

Quensha sedang menikmati coklatnya yang dibelikan oleh Kenneth semalam, di ruangan itu hanya ada Chester.

Orang tua nya pulang sebentar menuju mansion karena mengurus beberapa keperluan lain, sementara Kenneth sudah pergi ke kantor sedari tadi.

Chester masih kuliah, namun hari ini ia tidak ada jadwal kuliah oleh sebab itu Chester memutuskan menjaga Quensha.

"Abang, kapan aku diperbolehkan pulang?" Quen bertanya pada Chester.

Chester yang awalnya sibuk dengan gadget, mendongakkan kepala dan menatap sang adik. "Nggak tau, kenapa?"

"Aku ingin pulang, disini tidak seru," jawabnya lesu masih dengan coklat di genggaman.

"Yaudah, ntar abang tanya mommy," timpal Chester.

"Abang, pinjamkan aku hp. Ini membosankan," Quen mengeluh dengan wajah cemberut.

Tanpa basa-basi, Chester langsung memberikan handphone miliknya pada adik kesayangannya itu.

"Abang tidak ada laptop?" Quen bertanya sembari membuka aplikasi youtube.

"Buat apa?" tanya heran Chester melihat adiknya.

"Nonton film, abang tidak adakah aplikasi untuk menonton film?" tanyaku menatap bang Chester bingung.

Chester mengambil handphone tersebut, kemudian mencari aplikasi Netflix. Setelah itu memberikan kembali kepada Quensha.

"Thank's brother."

"You're welcome baby," jawab Chester sembari tersenyum.

Quensha memilih film action luar negri tanpa subtitle, ia menikmati film sembari memakan coklatnya.

"Kamu ngerti mereka ngomong apa?" tanya Chester heran.

Chester hanya mengetahui bahwa sang adik cukup sulit dalam memakai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Sebab itu dia bertanya dengan raut wajah penasaran.

"Iya, kenapa?" tanya balik Quensha mengalihkan pandangan pada abangnya sekilas.

"Nggak papa, abang kira kamu nggak bisa bahasa inggris," timpal Chester tersenyum lebar kemudian mengacak rambut Quensha gemas.

Zee Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang