[39. Tidak lemah] 🔥

33K 2.6K 428
                                    

Views 1rb, vote 300, comment 400 baru aku up🔥

Follow akun Mamatcha
@zee_antagonist

Setelah part ini Mamatcha bakal dauble up, biar nggak gantung... Ntar kena geprek 😔🙏

Jadi buruan spam comment 🫴
_____________

Sepulang sekolah, Quen sibuk di dalam kamar. Mengotak-atik laptop milik Rioz yang dipinjam nya.

Rioz ikut menemani.

Duduk disampingnya namun tidak berhenti menganggu sedari tadi. Ada saja keusilan yang dibuatnya.

Tenang.

Mereka tidak berduaan saja didalam kamar, karena ada Chester yang menemani dua sejoli yang sedang dimabuk cinta itu.

"Ioz diamlah, jangan ganggu terus ihh!" rengek Quen karena tidak fokus jadinya.

"Apa?" tanya Rioz dengan wajah polos.

Quen mencebik bibirnya kesal, kemudian menarik kuat rambut hitam legam milik Rioz.

"Shhh sakit sayang," ringis Rioz dengan nada serak nya.

Chester sudah berlagak ingin muntah di sofa ruangan tersebut, menatap sepasang kekasih yang sibuk dengan kegiatan nya.

Tanpa memikirkan dirinya.

Seperti nyamuk.

Kali ini Rioz diam, membiarkan Quen memulai pencarian nya. Rekaman cctv tersebut sudah sangat lama, orang gabut mana yang menonton rekaman tidak lebih dari 2 menit tersebut kembali?

Mungkin pemilik club' saja tidak akan menyadari mengenai rekaman tersebut yang berdurasi kurang dari 3 menit.

Dengan data dan riwayat yang sudah lama, memungkinkan bahwa pencarian rekaman tersebut disengaja.

Dengan maksud yang jelas,  ingin menjatuhkan nya.

Quen sedikit merasa gugup karena sudah lama tidak terjun dalam dunia bawah. Dimana tidak ada topeng topeng manipulatif di dalam nya, semua yang terlihat adalah asli sekalipun kejahatan.

Rioz melihat kegugupan tersebut, mencoba menenangkan Quen dengan mengusap pelan punggung telapak tangan nya.

Rioz tidak pernah bertanya, mengenai keahlian Quen dalam bidang meretas. Karena takut kekasihnya tidak merasa nyaman akan pertanyaan yang dilontarkan nantinya.

Chester menatap penasaran, sedari tadi ia tidak berhenti berdecak kagum dengan keahlian sang adik.

Namun ketika melihat lebih dekat, laptop tersebut mati dengan sendirinya.

Sontak Quen membalikkan tubuhnya, melihat Chester dengan senyum masam nya.

"Ngapain deket-deket? Sama jauh-jauh!" Ketus Quen mendorong kembali punggung tegap Chester untuk duduk di sofa.

Laptop tersebut sudah dimodifikasi, hanya orang tertentu yang diizinkan melihat saat proses peretasan.

Chester termasuk dalam daftar orang asing, dimana jika dia ikut melihat laptop akan otomatis mati karena signal yang diberikan.

"Abang juga pengen liat Ihhh," timpal Chester muram karena tidak diizinkan.

Akhirnya dia berbaring di sofa sembari bermain game, ditemani hotspot milik Quen.

"Manja," ketus Rioz mengomentari Chester.

Karena Chester begitu childhis dengan kekasihnya, ia cemburu.

Quen menatap penasaran dengan penelusuran nya, data yang terpapar di komputer menyajikan rekaman cctv.

Riwayat rekaman tersebut di upload jam 02.18 AM dimana para hacker lancar menjalankan aksinya.

Zee Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang