[49. Berdamai] 🥺🫶

34.1K 2.4K 161
                                    

"Ibarat beban, makin kita anggap berat, beratlah kita memanggulnya. Seperti itulah masalah hidup."

-Sabrina ara

IG : zee_antagonist
Tiktok: Zee Antagonist


Happy reading


_________

"Aku bukan Tuhan yang dapat menghakimi manusia, minta maaf lah pada dia Grandpa. Datanglah ke kuburan'nya, dan cobalah untuk bertanggung jawab atas kesalahan grandpa di pengadilan," setelah mengucapkan itu Quen menjauh.

"Janji kemarin sudah aku tepati, kalian sudah mengetahui semua bukti dan masalah itu sudah ku selesaikan."

"Aku izin keatas terlebih dahulu, terimakasih atas waktunya!" Pamit Quen kemudian berjalan menjauh dari keluarga besar nya.

"Lihat!! Pemikiran Quen lebih dewasa dari pada papi!" Timpal Camlyn marah.

"Dari dulu sampai sekarang, papi sama aja...Nggak pernah berubah, selalu ment ingin kakak diatas segala-galanya!"

"Papi nggak pantes jadi orang tua, apalagi kepala keluarga. Aku malu punya ayah seperti papi!!!" Sesal Camlyn lirih kemudian beranjak pergi.

Naro melihat bunda nya pergi juga ikut beranjak, ia terluka melihat bundanya slalu mendapatkan ketidakadilan dalam kasih sayang ayahnya.

Richolas memang tidak adil dalam memberikan kasih sayang untuk kedua putrinya.

"Kacau, lihat banjingan apa yang telah kau perbuat untuk keluarga besar ini!!"

"Kau sendiri yang menghancurkan hubungan kekeluargaan! Beginikah tuan besar Richolas yang dikenal oleh publik?" Sinis Gregory menatap tajam.

"Cih hanya seorang pecundang yang sampah," hina Gregory kemudian menarik putranya Albert menjauh.

Mana sudi dia membiarkan putranya terkontaminasi dengan sampah, cih menjijikkan.

Ia kira rasa benci itu akan perlahan menghilang seiring dengan berganti nya waktu, namun ternyata salah.

Richolas tetap menyimpan dendam untuk putranya selama bertahun-tahun, padahal putranya selalu memperlakukan dengan istimewa putrinya Elina.

Bahkan melebihi dirinya sendiri.

Tahu begitu Gregory juga tidak akan merestui hubungan mereka.

Richolas yang malang.

Satu kesalahan memang mampu menghancurkan segalanya.

Itu dunia, akan terasa kejam jika kita berbuat salah.

💢💢💢

"IOZZZ!!! Where are you?" panggil Quen ketika memasuki kamarnya.

Benar, Rioz belum pulang. Karena tidak diizinkan pergi oleh kekasih manisnya.

Alhasil sedari tadi Rioz berdiam diri di kamar Quen. Tidak sopan rasanya jika dalam perkumpulan keluarga ada orang luar yang ikut serta.

"Balkon," sahut Rioz pelan.

"Balkon," sahut Rioz pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zee Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang