[16. Mood aman?] 😤

45.7K 3.6K 61
                                    

"Tapi lebih iblis mereka yang menghasut dengan cara halus tanpa tersangka."
-zee

IG: zee_antagonist

"-zee•IG: zee_antagonist•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-o0o-

Quen menghela napas pelan, "Seandainya aku membalas, apa bedanya aku dengan dia dad?" Balasnya.

Daddy mulai memunggungi Quen, "Tapi daddy nggak suka putri daddy ditindas."

Ngambek.

Chaster menatap malas sang daddy, "Dih gayaan ngambek, udah tua jugak," celetuk nya.

"Terserah daddy, Kenneth nggak marah ngapain kamu sewot," ketus daddy bersedekap dada.

"Halah, kak Ken palingan mager ngomong," sedetik setelah kata itu terucap buku langsung melayang ke kepala Chaster.

Pelaku utama adalah Kenneth.

"Nah liatkan putra daddy mah selalu dukung Daddy," ujar Albert bangga karena Kenneth selalu berada di pihak nya.

"Dad!" Panggil Quen tapi daddy tetap diam memunggungi.

"Tidak tahu kenapa setelah amnesia, aku merasa malas berdebat, membuat kekacauan bahkan untuk membalas perkataan yang tidak ada menguntungkan nya bagiku. Membuang energi," jelas Quen mulai bercerita membuat mereka langsung memusatkan perhatian nya.

"Sesekali cobalah untuk membungkam mulut para kelinci yang tidak berguna itu," ujar daddy ketus membuat Quen tersenyum lebar.

Quen tahu, mereka sedang overprotektif padanya.

"Daddy, cara terbaik membungkam mulut seseorang adalah dengan tindakan yang tidak terburu-buru," tutur Quen membuat daddy tersenyum lebar dan memeluk erat.

Melihat hal itu Chester berlari,  "Nggak bisa dibiarin, si tua bangka udah mulai monopoli Quen," ikut masuk dalam pelukan tersebut.

Kenneth hanya mendengus lirih menatap tingkah adik laki-laki nya itu.

"Ihh abang, daddy ini membuat sesak, tolong lepas!!" Keluh Quen membuat mereka mengurai pelukan.

-🥑-

Sekarang Quen sedang sendiri di balkon kamarnya.

Termenung memikirkan hal yang mengganjal di pikiran nya. Terutama kemiripan wajah dengan Quensha, mereka seolah kembar dan terikat batin.

Quen tersentak dari lamunannya ketika Mommy bercelatuk dari belakang, "Sayang, kok ngelamun?"

"Tidak apa-apa mom," balas Quen tersenyum lembut.

"Untuk yang tadi maafin mommy yah? Dania itu anak sahabat mommy makanya dia dekat dengan mommy, dan Alena itu sepupunya." ujar mommy menjelaskan agar putri nya tidak salah paham.

Zee Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang