[41. Mana maen] 👊

32.9K 2.6K 640
                                    

Views 1rb, vote 400, comment 500 baru tak up😼🫶

Follow Ig : zee_antagonist

Buruan spam comment biar Mamatcha dauble up lagi😤💗
_______________

"Lain kali pake celurit, tangan kosong? Mana maen," celetuk Albert sembari merangkul pundak putrinya.

Laskar sudah memisahkan diri terlebih dahulu, dia malas keramaian.

"Tapi nggak papa, ternyata putrinya daddy jago bela diri."

"Harusnya live streaming tadih, biar Richolas tau putri Martinez nggak ada yang lemah."

Sedari tadi Albert tidak berhenti berbicara, dan ditanggapi angin lalu oleh Quen karena mood nya sedang turun.

"Silahkan tuan putri," celetuk Albert sembari membuka pintu mobil.

Mereka yang membuat kasus hari ini, dibiarkan untuk pulang. Mitha diskorsing selama satu minggu sama halnya dengan Quen.

Agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan, tindakan Quen yang melukai mereka melebihi dirinya tidak bisa dikatakan benar.

Oleh sebab itu, Olivia mengambil jalan tengah nya. Lagipun pihak Quen juga tidak memprotes akan keputusan tersebut.

"Minuman matcha mau?" tanya Albert sembari memasang kan seat belt putrinya.

Quen hanya mengangguk, kemudian memandang arah luar kaca mobil.

"Tadi daddy ngobrol sama Tikus. Soalnya Chester masih ngambek sama daddy jadi mintak tutor sama Tikus." ujar Albert kembali bercerita.

"Masih marahan?" tanya Quen menatap penasaran.

Bisa-bisanya perkara Tikus kawin, ngambek nya lama. Bahkan gengsi mintak kuota. Kadang tidak habis pikir, namun itu Chester.

"Semalem daddy juga nggak disapanya, padahal donat yang Daddy bawain diambil."

"Makanya daddy bujuk, tindakan doang mah nggak mempan!" ketus Quen menatap malas.

Albert memandang muram, kenapa jadi dia yang salah? Akhirnya Albert hanya diam sepanjang perjalanan pulang, tidak lupa membeli minuman matcha untuk putrinya.

Seringkali memahami perasaan orang lain, namun tidak menjaga perasaan diri sendiri. Hanya akan membuat mental menjadi terganggu.

"Daddy?" panggil Quen pelan, karena Albert sedari tadi diam.

"Hmm? Apa?" timpal Albert sembari memberikan pesanan Quen.

"Daddy marah?" cicit Quen pelan.

Perkataan nya tadi terlalu kasar yah?

Ia takut daddy tersinggung. Masalah daddy sudah banyak, Quen tidak ingin memperkeruh lagi.

"Nggak, napa nanya gitu?" balas Albert biasa saja.

"Dari tadi daddy diem, kata-kata aku bikin sakit?"

"Nggak! mood kamu lagi buruk makin mumet kalo daddy berisik terus. Makanya diem," jelas Albert terkekeh geli.

Ternyata putrinya juga bisa panik.

Quen hanya mengangguk paham, sembari menyicipi minuman dingin nya.

🍓🍓🍓

Malam ini Quen berencana keluar.

Jam sudah menunjukkan pukul 21.36 malam, suasana mansion sudah sepi. Hanya tersisa para pekerja malam, seperti satpam di gerbang depan.

Zee Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang