[46. the secret] 🔥

31.3K 2.5K 49
                                    

Views 1rb, vote 400 dan comment 500 baru tak up😼💅

Buruan spam comment biar Mamatcha up.

Sedikit klarifikasi tentang agama mereka yang berbeda, bahwa keluarga Quen termasuk penganut Islam dan Rioz Kristen.

IG : zee_antagonist



Happy reading

_________

"Mau ngobrol tentang apa?" tanya Albert memposisikan tubuhnya bersandar pada pembatas rooftop.

Mereka sedang berada pada gedung perusahaan, dari atas sana terlihat pemandangan indah kota tersebut.

Setelah bercengkrama dengan Rioz, akhirnya Quen memutuskan untuk menyusul sang ayah di perusahaan nya.

Mereka makan malam disini.

"Aku rindu sama Ensha!" celetuk nya tiba-tiba.

Albert menatap heran, Ensha adalah dirinya. Merindukan dirinya yang dulu? Atau apa?

"Ensha?"

"Iya Ensha, adik aku yang sekarang ntah kemana."

Albert menatap aneh. Selama ini sifat mereka memang bertolak belakang, namun selalu ia tepis dari pemikiran nya.

"Zee nggak pernah berharap mempunyai sebuah keluarga, bahkan hidup sendirian sudah Zee terima dengan lapang dada!" Quen memandang datar hamparan pemandangan.

Albert semakin tidak paham dengan semuanya.

"Transmigrasi selalu ada dalam cerita fiksi. Dan itu juga terjadi dengan ku, Quenzee."

"Menghilang 18 tahun yang lalu, dan meninggal beberapa bulan yang lalu tepat saat kecelakaan Ensha terjadi."

Albert mematung mendengar hal tersebut, pernah terbesit dipikiran nya namun menyangkal hal mustahil tersebut.

"Namun bukan Zee yang meninggal, malah Ensha yang menghilang tanpa jejak," Quen berbalik menatap sang ayah.

Berbicara dari mata ke mata.

Memahami perasaan aneh di antara mereka berdua.

"Ensha masih hidup, kamu jangan bicara sembarangan seperti itu. Daddy nggak suka," desis Albert membuang pandangan nya.

"Lalu daddy berharap yang mati adalah Zee?" sinis Quen menatap datar.

Albert menoleh, namun dari semua perilaku nya selama ini. Tidak ada tanda-tanda sifat Ensha yang muncul, selalu sifat tenang yang tidak mudah dikendalikan.

Albert menatap dingin, maju perlahan mendekati sang anak. Menatap dengan teliti manik mata yang menantang dirinya itu.

Menarik kuat kedalam dekapannya.

Quen terkejut, dia kira sang ayah akan memarahi nya. Karena mereka berdua adalah orang asing yang memiliki ikatan darah.

"Maaf, menjadi ayah yang buruk untuk dirimu," suara Albert terendam dalam pelukan.

"Aku adalah ayah yang brengsek. Beri aku hukuman."

Tidak beberapa lama terdengar isakan lirih yang terendam dalam pelukan tersebut. Albert menangis dalam diam, tangisan yang menyakitkan.

"Daddy, semuanya sudah berlalu tidak baik terlarut dalam kesedihan."

Albert mengeratkan pelukannya, bukan seperti ini yang dia inginkan. Tuhan setidak adil itu dengan kedua putrinya.

---

"Tidur yang nyenyak putri daddy," Albert mengecup kening Quen lembut.

Zee Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang