Views 1rb, vote 400, comment 400 baru tak up😻💅
Ig: zee_antagonist
Nah tak kasih, update selanjutnya ya tergantung target vote😤
________________
Situasi kembali dibuat tegang oleh Quen. Mereka menatap Elina, seolah menanyakan segala maksud dari argumen kontra nya.
Richolas sedikit terkejut, karena secara tidak langsung Quen memutar arah panah yang dilepaskan.
Dan berbalik kembali kepada orang yang melepaskan nya.
Cara membungkam pemikiran yang mulai negatif tentang dirinya tanpa menjelaskan siapa dia.
Adalah hal sulit yang tidak semua orang mampu melakukan nya.
"Elina coba tenang dulu, jangan pakai emosi. Masalah ini nggak bakal selesai kalau kamu terus nyalahin putri kamu," tegur Andorra menatap lelah.
Dampak dari pola asuh yang diterapkan sedari kecil, membuat Elina merasa angkuh dengan opini serta argumen miliknya.
Papinya terlalu mengistimewakan satu anak.
"Aku ibunya, lebih tahu tentang dia dari pada mami."
"Tapi kak, mami juga orang tua bahkan lebih tua dari kakak pasti juga paham untuk nyelesain masalah," timpal Camlyn membuat Richolas menatap tidak setuju.
Camlyn yang menerima tatapan tersebut tersentak kecil, kemudian membuang pandangan nya merasa takut dengan tatapan sang ayah.
"Elina, kamu terlalu mengintimidasi cucuku," desis pelan Gregory menatap tajam.
"Kalo begini terus jadinya nggak ada penyelesaian," Celetuk Talia menghela napas perlahan.
"Quen suci, dihari itu cuman mau ketemu Vino doang," Celetuk Laskar secara singkat.
Lydia kembali menghela napas, kenapa anak-anak nya tidak ada yang sopan kalau berbicara?
"Kamu main ke club'?" Tanya Gregory menatap tajam sembari tersenyum.
Aib Laskar ikut terbongkar karena hal tersebut. Namun memang benar, pada hari itu dia juga berada di lokasi yang sama dengan adik sepupunya.
"Yang nganter pulang Quen hari itu Naro, dia sama sekali nggak mabuk," sambung Zanaro membuang pandangan karena takut dengan intimidasi ayahnya Neriyoz.
"Pas masuk club' juga Al langsung pinjemin jaket," timpal Rivalzi membuat mereka mulai memahami dari sudut pandang yang berbeda.
Bukan hanya satu sudut pandang.
"Sekarang jelas kan? Quen masuk ke dalam sana bukan untuk melakukan hal murahan seperti yang orang pikirkan," jelas Andorra menengahi perdebatan tersebut.
Elina menatap kecewa, kenapa mereka semua malah berbalik menyudutkan nya.
"Tapi mih, aku nggak pernah ngajarin dia buat masuk kesanah! Dan juga orang lain tetep akan mikir yang negatif perihal rekaman tersebut.""Sebagai seorang ibu, aku kecewa sama tingkah nya," sambung Elina sendu kemudian berlalu menjauh menuju kamarnya.
"Udah berapa kali bikin mommy-mu kecewa Quen? Apakah itu sebuah prestasi yang harus kamu ulangi berkali-kali?" Tanya Richolas menatap tenang.
Quen menghadapi nya dengan santai, artinya Richolas harus mengikuti caranya yang tenang tanpa emosi.
"Grandpa berharap apa?" Balas Quen tersenyum tipis.
"Tidak sopan, seharusnya jawab dulu pertanyaan yang tad______" ucapan Richolas terputus,
"Harapan tinggi yang membuat manusia seringkali kecewa," sambung Quen memandang teduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zee Antagonist [END]
Fantasia⚠️WARNING! TYPO BERTEBARAN.⚠️ Proses revisi sedang berjalan.‼️ Perjalanan Zee di tubuh Ensha. Manipulator selalu akan merangkap menjadi korban yang tidak mengetahui apapun. Mengelabuhi seperti pada koruptor yang haus dan naif. Cerita ini menggambark...