Zee Antagonist [END]

[ Extra part ] 🌷

Hallo bestieh Mamatcha tersayang 💗 ini part terakhir dan tidak ada kelanjutan nya.
•
"Happy birthday pretty, kamu masih pemenangnya."
°Rioz
•

•
-o0o-

Meletakkan bunga di atas makam Quen, "Bunga anyelir sesuai permintaan."

Rioz kembali, setelah setahun hilang tanpa kehidupan. Sekarang kembali hadir, tepat di hari ulang tahun Quen.

Sekaligus kematian nya.

"Happy birthday pretty, kamu masih pemenangnya."

Rioz mengusap pelan batu nisan Quen yang sudah menguning.

Tidak ada yang abadi di dunia ini.

"Berat, setahun gue jalanin tanpa tujuan. Tanpa ada Lo," bisik Rioz.

"Gue pikir gue bakal gila setelah hari itu____"

"Nyatanya mommy kamu lebih gila, dia menetap di RSJ karena kondisi yang nggak dapet dikendaliin lagi."

"Perlahan mereka mampu ngelewatin hari-hari berat tanpa kamu, namun situasi nya pasti bakal berbeda."

"Tenang aja, Daddy kamu masih sehat kok. Aku jagain," kekeh Rioz bercerita.

"Semuanya aman terkendali tapi maaf, grandpa lebih memilih menyusul kamu."

"Dia dinyatakan depresi setelah beberapa hari mengunjungi makam kamu di Amerika," jelas Rioz.

Awalnya dia ingin membalas dendam dengan kakek tua sialan itu, Richolas. Namun, ternyata setelah mendapatkan maaf dari Quen waktu itu Richolas memilih terbang ke Amerika untuk menemui makam sang cucu.

Perasaan Richolas mulai lega setelah menemukan makam sang cucu yang pernah ditelantarkan. Tapi kondisinya kembali drop setelah mendapat kabar Quen meninggal dunia.

Dan ternyata itu akhir dari riwayat nya, meninggal di tangan sendiri.

Karena tidak sanggup menahan bayang-bayang Quen yang selalu menghantui nya.

Memilih bunuh diri.

Benar, nyatanya manusia bisa berakhir ditangan nya sendiri jika otak nya tidak mampu mengendalikan lagi.

"Kamu tahu? Rienta berakhir di RSJ, nyusul bestie nya mungkin," Rioz terkekeh geli.

Walaupun bukan ruangan yang sama, tapi mereka sama-sama masuk RSJ.

"Alena? Dia mendekam dalam penjara bersama Bayu. Gue nggak suka mereka berkeliaran bebas setelah berbuat jahat sama bocil gue," jelas Rioz tersenyum sendu.

Menatap hampa makam yang sudah mulai ditumbuhi rerumputan liar.

Rioz tidak menduga, bahwa hari itu adalah awal mula perjalanan kisah cinta mereka.